Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG Ditutup Koreksi ke 5.970, Investor Asing Lepas Saham BRI dan BCA

Pada akhir sesi II, IHSG turun 0,68 persen atau 41,71 poin menjadi 5.970,28. Sepanjang sesi, indeks bergerak di rentang 5.964,48-6.051,62.
Pengunjung berada di dekat papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (17/7/2020). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Pengunjung berada di dekat papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (17/7/2020). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan ditutup melemah melewati level 6.000 seiring dengan derasnya aksi jual investor asing pada Senin (5/4/2021).

Pada akhir sesi II, IHSG turun 0,68 persen atau 41,71 poin menjadi 5.970,28. Sepanjang sesi, indeks bergerak di rentang 5.964,48-6.051,62.

Terpantau 190 saham menguat, 301 saham melemah, dan 152 saham stagnan. Jelang penutupan, total transaksi senilai Rp7,68 triliun, dengan aksi jual bersih investor asing senilai Rp566,23 miliar.

Saham PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) menjadi yang paling banyak dilepas investor asing dengan net sell Rp405,5 miliar. Saham BBRI turun 2,1 persen menuju Rp4.200.

Selanjutnya, saham PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) mencatatkan net sell Rp188,1 miliar. Saham BBCA turun 1,12 persen menjadi Rp30.775.

Sebaliknya, saham PT Indo Tambangraya Megah Tbk. (ITMG) menjadi yang paling banyak diburu asing dengan net buy Rp24,7 miliar. Saham ITMG naik 8,55 persen menuju Rp12.700.

Di jajaran top gainers, emiten media Grup Bakrie, PT Visi Media Tbk. (VIVA) dan anak usahanya PT Intermedia Capital Tbk. (MDIA) melejit. Saham VIVA naik 34,62 persen menuju Rp70, sedangkan MDIA naik 28,81 persen menjadi Rp76.

Selanjutnya, saham entitas Grup Lippo, PT Matahari Putra Prima Tbk. (MPPA) dan PT Multipolar Tbk. (MLPL) juga menguat signifikan. Saham MPPA naik 21,48 persen ke Rp362, sedangkan saham MLPL naik 15,18 persen menuju Rp129.

Sementara itu, saham-saham emiten BUMN konstruksi, PT PP (Persero) Tbk. (PTPP), PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. (WIKA), PT Waskita Karya (Persero) Tbk. (WSKT), dan PT Waskita Beton Precast Tbk. (WSBP) memenuhi jajaran top losers dengan penurunan masing-masing 6,91 persen, 6,84 persen, 6,64 persen, dan 6,6 persen.

Analis Binaartha Sekuritas Nafan Aji Gusta mengatakan minimnya data makroekonomi domestik yang memberikan katalis positif bagi pasar membuat pergerakan IHSG masih tak bertenaga di awal pekan ini.

Selain itu, beberapa negara tengah memperingati Easter Monday (Senin Paskah) sehingga minim sentimen dari pergerakan bursa global. Pun, dari bursa berjangka sejumlah komoditas kembali mengalami koreksi harga.

Nafan mengatakan koreksi IHSG kemungkinan masih akan terjadi dalam jangka pendek, kecuali ada sentimen positif yang mendorong pergerakan indeks komposit, misalnya kinerja positif dari pasar Amerika Serikat.

“Jika kinerja US Market membaik, maka katalis positif bagi IHSG akan terasa,” katanya, Senin (5/4/2021)

Analis NH Korindo Sekuritas Indonesia Dimas WP Pratama dalam publikasi risetnya menyampaikan IHSG masih melanjutkan tren pelemahan dengan koreksi sebesar 2,97 persen sepanjang pekan lalu.

Pelaku pasar akan mengharapkan katalis positif dari beberapa indikator ekonomi yang akan dirilis minggu ini seperti angka Cadangan Devisa dan Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) periode Maret 2021.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper