Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG Dibuka Merah Lagi, Saham Perbankan Boncos

indeks komposit membuka perdagangan ke zona merah dengan melemah 0,14 persen atau 8,49 poin ke level 6.062,95.
Karyawan melintas di dekat papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (8/3/2021). Bisnis/Abdurachman
Karyawan melintas di dekat papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (8/3/2021). Bisnis/Abdurachman

Bisnis.com, JAKARTA – Indeks harga saham gabungan (IHSG) membuka perdagangan berfluktuasi dan berada di zona merah pada Rabu (31/3/2021) setelah menutup perdagangan kemarin ke zona merah.

Pada sesi pra pembukaan perdagangan Rabu (31/3/2021) indeks komposit membuka perdagangan ke zona merah dengan melemah 0,14 persen atau 8,49 poin ke level 6.062,95. Dari 45 konstituen LQ45, sebanyak 11 saham menghijau, 18 saham ke zona merah, dan 16 saham tidak berubah harganya.

Adapun, saat perdagangan dibuka IHSG berfluktuasi hingga pukul 09.01 WIB, indeks melemah 0,47 persen ke level 6043,11.

Sebanyak 113 saham berhasil menguat, 141 saham terkoreksi, dan 171 saham tidak bergerak daripada perdagangan sebelumnya. Dengan kapitalisasi pasar sebesar Rp7164,85 triliun.

Saham yang menghijau dipimpin oleh VICO yang naik 10,59 persen, INPC yang naik 4,82 persen, SRSN yang naik 4,55 persen, DGIK naik 3,45 persen dan SSMS yang naik 3,19 persen.

Sementara itu, jajaran top losers dipimpin oleh saham MARI yang anjlok 5,83 persen, WSKT turun 3,83 persen, ADHI turun 3,17 persen, ERAA yang turun 2,88 persen dan MDKA yang turun 2,27 persen.

Adapun, saham-saham yang aktif diperjualbelikan dipimpin oleh BBCA yang total transaksinya mencapai Rp25,1 miliar, BBRI dengan transaksi mencapai Rp24,7 miliar, BMRI mencapai Rp19,7 miliar. Saham-saham perbankan besar ini pun bergerak di zona merah masing-masing melemah 0,94 persen, 1,56 persen, dan 0,79 persen.

Analis Binaartha Sekuritas M. Nafan Aji Gusta Utama dalam hasil riset hariannya menyampaikan, berdasarkan rasio fibonacci, adapun dukungan maupun resistance maksimum berada pada 5.945,11-6.167,72.

Kemudian berdasarkan indikator, MACD telah membentuk pola dead cross di area positif. Sementara Stochastic dan RSI masih menunjukkan sinyal negatif.

"Di sisi lain, terlihat pola long black marubozu candle yang mengindikasikan adanya potensi bearish continuation pada pergerakan IHSG," papar Nafan dikutip pada Rabu (31/2/2021).

Head of Research Reliance Sekuritas Indonesia Lanjar Nafi menjelaskan secara teknikal IHSG akan melanjutkan pelemahannya dan memberikan tekanan tren bearish.

“Secara teknikal IHSG melanjutkan pelemahan setelah break out support MA5 di perdagangan sebelumnya seakan memberikan tekanan trend bearish jangka menengah. Indikator stochastic terkonsolidasi pada area momentum yang cukup rendah dengan MACD yang bergerak undervalue,” tulis Lanjar.

Sehingga secara teknikal IHSG berpotensi melanjutkan pelemahan dengan support resistance 6.000-6.160.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper