Bisnis.com, JAKARTA - Emiten penyewaan helikopter, PT Jaya Trishindo Tbk (HELI) mengungkapkan tengah mempersiapkan tambahan segmen baru pada 2021 ini. Perseroan tengah menjajaki prospek bisnis pengiriman barang menggunakan pesawat drone ukuran kecil.
Direktur Utama Jaya Trishindo Edwin Widjaja menuturkan perseroan tengah fokus menjajaki bisnis angkutan kargo menggunakan pesawat tanpa awak atau drone. HELI menyiapkan untuk pengangkutan ukuran kecil di bawah 100 kilogram.
"Kami masih kecil ini arahnya bisa angkut untuk ukuran 100 kg kapasitasnya. Saat ini drone itu beroperasi harus disertifikasi oleh Kementerian Perhubungan [Kemenhub], yang drone dari Beihang China itu belum disertifikasi juga," jelasnya kepada Bisnis, Kamis (25/3/2021).
Saat ini perseroan tengah menanti regulasi dari Kemenhub mengenai penggunaan pesawat drone tersebut termasuk untuk aktivitas pengiriman barang berukuran kecil dan pengganti pesawat kargo antar wilayah.
Memanfaatkan kelebihan sebagai operator, HELI menyiapkan anggaran belanja modal sebesar Rp3 miliar untuk pembelian 3 unit pesawat drone yang mampu mengangkut barang ukuran ratusan kilo gram.
"Kami alokasikan untuk tahap awal sekitar Rp2 miliar-Rp3 miliar dana kami untuk memulai operasional drone ini. Memang kami mengadakan ini benar-benar bisa dibilang berkoordinasi dengan Kemenhub dan menggunakan jenis drone yang buatan Indonesia diutamakan," paparnya.
Baca Juga
Dia menyebut arah bisnis yang digarapnya yakni pengiriman barang untuk ritel dan bisnis terutama mengangkut barang ke daerah-daerah terpencil di Indonesia. Menurutnya, pengiriman drone kargo ini akan sangat membantu di daerah terpencil.
Dengan demikian, dia memproyeksikan di masa depan dapat menjadi pemain utama pengiriman barang menggunakan drone seperti yang sudah muncul dalam film fiksi sains.
"Ini jadi game changer, melihat ini jadi keuntungan riil pakai drone ini. Kalau kami bisa take over ini peluangnya besar sekali, kami sebagai operatornya, pelanggannya bisa siapa saja, bisa juga jasa kurir yang ada bisa juga bawakan barang mereka," paparnya.
Emiten bersandi HELI ini melirik penggunaan drone tersebut untuk dapat dikerjasamakan dengan jasa kurir yang mengirimkan barang ritel di tengah melonjaknya kebiasaan berbelanja secara daring.
Penggunaan drone oleh HELI sebagai operator dikolaborasikan dengan jaringan ritel jasa kurir yang sudah ada dapat membentuk pasar baru yang lebih menjanjikan.
"Kami menjadi pionir, karena kami operator, jadi mengerti regulasinya, keamanannya seperti apa, operasinya bagaimana, belajarnya lebih cepat," imbuhnya.
Di tahap awal, kontribusi pendapatan dari drone ini bisa jadi belum terlalu signifikan. Namun, Edwin optimistis pasarnya akan besar karena market size untuk pengiriman barang dalam setahun bisa mencapai triliunan rupiah.
Targetnya, bisnis baru pesawat nirawak HELI dapat direalisasi pada semester II/2021 seiring dengan diberlakukannya aturan penggunaan drone oleh pemerintah.