Bisnis.com, JAKARTA - Emiten distributor BBM, PT AKR Corporindo Tbk., berhasil membukukan pertumbuhan laba kendati pos pendapatan terkoreksi pada 2020.
Berdasarkan laporan keuangan perseroan, emiten berkode saham AKRA itu mencatatkan pendapatan sebesar Rp17,7 triliun pada 2020. Perolehan itu turun 18,4 persen dari perolehan 2019 sebesar Rp21,7 triliun.
Sementara itu, beban pendapatan menurun 20,94 persen menjadi hanya sebesar Rp15,66 triliun, dibandingkan dengan 2019 sebesar Rp19,81 triliun.
Selain itu, AKRA tampak menahan sejumlah beban, salah satunya beban penjualan yang hanya menjadi Rp57,85 miliar pada 2020, jauh lebih rendah dibandingkan dengan posisi 2019 sebesar Rp12,5 miliar,
Dari itu, AKRA membukukan laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp929,21 miliar, tumbuh 29,4 persen dibandingkan dengan perolehan 2019 sebesar Rp714 miliar.
Di sisi lain, arus kas operasi bersih AKRA berhasil naik hingga 62 persen menjadi Rp1,06 triliun. Neraca keuangan juga menunjukkan performa yang kuat dengan menurunnya porsi hutang terhadap ekuitas menjadi 22 persen.
Baca Juga
Presiden Direktur AKR Corporindo Haryanto Adikoesoemo mengatakan bahwa kinerja ciamik perseroan pada tahun lalu menunjukkan business model perseroan yang kuat dan dapat memberikan kinerja yang konsisten meskipun beroperasi di era yang penuh tantangan.
“Investasi kami dalam fasilitas penyimpanan pada pelabuhan utama, jaringan logistik, dan platform IT menjadi kunci sukses dalam mengirimkan produk ke pelanggan dengan tepat waktu serta tanpa kendala,” ujar Haryanto dikutip dari keterangan resminya,Kamis (25/3/2021).
Haryanto juga menjelaskan bahwa tercapainya efisiensi dalam operasional AKRA juga meningkatkan marjin laba usaha pada 2020 menjadi 7,1 persen, dari 5 persen pada 2019 dan marjin laba neto menjadi 5,2 persen dari yang sebelumnya 3,3 persen.
Di lantai bursa, pada penutupan perdagangan sesi 1 Kamis (25/3/2021) harga saham AKRA parkir di level Rp3.240, naik 0,31 persen. Sepanjang tahun berjalan 2021 AKRA naik 1,89 persen. Kapitalisasi pasar AKRA sebesar Rp13,01 triliun.