Bisnis.com, JAKARTA – Tekanan terhadap bisnis Stasiun Pengisian Bahan Bakar untuk Umum (SPBU) di tengah pandemi bikin emiten migas PT AKR Corporindo Tbk. (AKRA) mulai intip-intip celah baru. Satu dari segmen yang tengah mereka lirik untuk diversifikasi adalah bisnis Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU).
Menurut Direktur AKR Corporindo Suresh Vembu, secara infrastruktur, perusahaannya siap-siap saja. Tapi, yang kemudian jadi kendala adalah masih kecilnya segmen pengguna kendaraan listrik, terutama mobil listrik di Indonesia.
“Basically, untuk mengembangkan itu [SPKLU] kami sudah siap sekali, walaupun belum ditentukan kapan pastinya pengembangan itu. Kami menunggu jumlah pengguna mobil dan kendaraan listrik di Indonesia juga naik,” tuturnya, Selasa (26/1/2021).
Dalam gambaran awal, Suresh mengatakan pembangunan SPKLU sangat dimungkinkan, terutama di titik yang terintegrasi dengan SPBU Joint Venture (JV) perseroan dengan perusahaan Inggris, British Petroleum (BP), yang memang sudah lebih dulu menggeluti bisnis SPKLU.
Saat ini, perseroan memiliki 153 SPBU, yang mana 16 di antaranya merupakan hasil JV mereka dengan BP. Meski masih sedikit, kemitraan dengan BP yang diteken sejak akhir 2018, rencananya bakal membangun total 350 SPBU hingga selambat-lambatnya 2028.
Kelak, di 350 SPBU inilah bisnis SPKLU berpotensi diwujudkan.