Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG Sepekan Mengalami Pelemahan dan Kapitalisasi Pasar Naik Tipis

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada penutupan perdagangan akhir pekan ini atau Jumat (19/3/2021) ditutup positif di level 6.356,160.
Karyawan mengamati pergerakan harga saham di Jakarta, Senin (15/2/2021). Bisnis/Himawan L Nugraha
Karyawan mengamati pergerakan harga saham di Jakarta, Senin (15/2/2021). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA - Indeks harga saham gabungan (IHSG) dalam sepekan mengalami pelemahan. Kendati demikian, kapitalisasi pasar meningkat tipis sepanjang pekan ketiga Maret ini.

Sekretaris Perusahaan Bursa Efek Indonesia (BEI) Yulianto Aji Sadono mengungkapkan, selama periode perdagangan selama 15-19 Maret 2021 menunjukkan Pasar Modal Indonesia telah memperoleh kapitalisasi pasar sebesar Rp7.477,625 triliun.

"Jumlah tersebut mengalami peningkatan sebesar 0,53 persen selama sepekan dibandingkan penutupan pekan sebelumnya yang berada pada posisi Rp7.438,523 triliun," ujarnya dalam keterangan tertulis, Sabtu (20/3/2021).

Sementara itu, HSG pada penutupan perdagangan akhir pekan ini atau Jumat (19/3/2021) ditutup positif di level 6.356,160. Namun, apabila melihat secara keseluruhan selama sepekan ini IHSG mengalami pelemahan sebesar 0,03 persen dari level 6.358,209 pada penutupan perdagangan pekan lalu.

Sedangkan, untuk rata-rata nilai transaksi harian bursa mengalami pelemahan sebesar 4,14 persen menjadi Rp11,455 triliun dari Rp11,950 triliun pada pekan sebelumnya.

Rata-rata frekuensi harian turut tergerus sebesar 5,97 persen menjadi 1.137.111 kali transaksi dibandingkan pada penutupan pekan sebelumnya yang mencatatkan 1.209.323 kali transaksi.

Pelemahan juga terjadi sebesar 6,29 terjadi pada data rata-rata volume transaksi harian menjadi 16,793 miliar saham dari 17,921 miliar saham sepekan yang lalu.

Investor asing pada Jumat (19/3/2021) mencatatkan, nilai beli bersih sebesar Rp512,28 miliar, sedangkan sepanjang tahun 2021 investor asing mencatatkan beli bersih sebesar Rp13,726 triliun.

Head of Market Research Infovesta Utama Wawan Hendrayana mengatakan meski mengalami koreksi di awal pekan, pergerakan pasar saham sepekan terakhir cenderung flat dan masih mampu bertahan di level support 6.300.

“Naik turunnya masih sekitar 6.300 saja. Level support ini cukup kuat, level IHSG prapandemi juga sekitar sekarang. Berarti ini sudah menunjukkan optimisme pelaku pasar terhadap prospek Indonesia ke depan karena stock market selalu looking forward,” tuturnya ketika dihubungi Bisnis.

Dia mengatakan, pergerakan pasar saham sepekan ini masih tertekan oleh tren kenaikan imbal hasil obligasi Amerika Serikat atau US Treasury.

Tercatat, saat ini US Treasury ada di level 1,70 persen dan sempat menyentuh level 1,75 persen di pertengahan pekan ini. Level tersebut merupakan yang tertinggi sejak Januari 2020 lalu.

“Karena begitu US Treasury naik, banyak yang switching ke sana, mulai profit taking juga misalnya investor asing di Indoensia yang masuk dari tahun lalu pasti sudah pada gain,” tuturnya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper