Bisnis.com, JAKARTA - Indeks harga saham gabungan (IHSG) diperkirakan masih akan menguat terbatas dalam waktu dekat terdampak pergerakan imbal hasil obligasi AS yang membuat investor asing mulai keluar dari pasar modal.
Pada akhir perdagangan Jumat (12/3/2021), IHSG ditutup naik 1,49 persen menjadi 6.358. Sejak awal tahun, indeks tumbuh 6,34 persen dengan catatan aksi beli (net buy) investor asing senilai Rp12,79 triliun.
Equity Analyst Phillip Sekuritas Anugerah Zamzami menuturkan indeks komposit dalam jangka pendek akan terdampak pergerakan yield obligasi AS. Namun, jika dilihat dalam beberapa hari kemarin, pelemahan pasar ekuitas Indonesia tidak sedalam bursa negara emerging market lain.
"Ketika yield frenzy ini mereda, market bakal kembali melihat fundamental, seberapa cepat pemulihan ekonomi, progres vaksinasi, dan earnings revision dari konsensus," jelasnya kepada Bisnis, Jumat (12/3/2021).
Menurutnya, sepanjang Maret IHSG diproyeksi akan menguat terbatas di level 6350 dan akan menguji resistance berikutnya di level 6450. Dengan perkiraan support di level 6150-6050.
Phillip Sekuritas menargetkan IHSG akan menutup tahun 2021 di level 6820.
Baca Juga
"Memang risiko jangka pendek ini yang masih membayangi kenaikan yield US treasury, yang dapat mendorong outflow dari pasar emerging market, termasuk Indonesia yang dapat berakibat juga pada volatilitas rupiah," urainya.
Hingga penutupan perdagangan Jumat, secara tahun berjalan investor asing pun masih mencatatkan beli bersih atau foreign net buy sebesar Rp12,76 triliun.