Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG Diramal Semarak Selama Maret 2021, Ini Saham Jagoan Mirae Sekuritas

Beragam sentimen positif mulai dari kebijakan pemerintah hingga kenaikan harga komoditas disebut bakal menjadi pendongkrak sejumalah saham.
Pekerja melintasi papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (1/2/2021). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Pekerja melintasi papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (1/2/2021). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA - PT Mirae Asset Sekuritas memperkirakan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada Maret 2021 akan cenderung menguat kendati dalam rentang terbatas. Sejumlah saham diperkirakan membawa keuntungan berkat sejumlah sentimen positif.

Kinerja IHSG di awal Maret 2021 cukup bergejolak.  Dalam empat sesi, indeks mampu mencetak kenaikan selama tiga sesi. Pada perdagangan hari ini, Kamis (4/3/2021), IHSG ditutup melemah 1,35 persen ke level 6.290.

Mirae memperkirakan IHSG bergerak di rentang 6.241 sampai dengan 6.428 selama Maret 2021.  Investment Information Mirae Asset Martha Christina menjelaskan selama Maret terdapat beberapa sentimen yang diproyeksikan akan menggerakkan laju bursa saham domestik dapat menguat terbatas.

Dia mengatakan IHSG menguat terbatas lantaran rilis kinerja keuangan emiten sepanjang tahun 2020 yang diperkirakan masih akan mengalami penurunan laba bersih karena imbas pandemi Covid-19.

Selain itu, dari faktor global, awal Maret ini beberapa negara sudah merilis data PMI Manufaktur seperti China dan Amerika Serikat yang masih menunjukkan penurunan. 

"Di Indonesia, pada Februari juga belum diperkuat oleh data ekonomi karena BI Rate dipangkas, inflasi, penjualan ritel hingga indeks konsumen juga belum mengalami perbaikan karena PPKM," jelasnya dalam konferensi pers Kamis (4/3/2021).

Untuk itu, pemerintah telah menyiapkan beberapa kebijakan akomodatif di beberapa industri.Beberapa kebijakan akomodatif tersebut antara lain pemangkasan suku bunga acuan Bank Indonesia 7DRRR menjadi 3,5 persen dan PPnBM 0 persen untuk mobil 1.500 cc.

Selanjutnya uang muka (DP) rumah 0 persen, dan pembebasan PPN rumah di bawah Rp 2 miliar guna mendorong pertumbuhan pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun ini yang ditargetkan di 4.3 persen-5.3 persen.

Mirae Asset juga memprediksi nilai transaksi pasar saham pada Maret dapat lebih ramai dari Rp 15 triliun per hari pada bulan lalu karena ada tiga faktor yang membuat pasar lebih atraktif sehingga akan memancing minat investor pasar modal bertransaksi.

"Kami menilai pasar saham juga akan ramai pada Maret karena faktor data ekonomi dan kebijakan akomodatif yang diambil pemerintah, musim publikasi laporan keuangan 2020, dan aksi korporasi beberapa emiten," ujar Roger MM, Head of Investment Information Mirae Asset Sekuritas.

Secara musiman, bulan Maret menjadi musim publikasi laporan keuangan emiten bursa. Di tengah musim itu, Mirae Asset Sekuritas mencatat ada beberapa sektor yang diprediksi mencatatkan laba lebih baik secara tahunan maupun kuartalan.

Adapun saham-saham yang menjadi fokus pilihan Mirae sepanjang Maret masih berada di empat sektor utama, yakni sektor bahan baku, barang konsumsi primer, energi dan sektor kesehatan.

Untuk sektor bahan baku yang menjadi pilihan antara lain, ANTM, INCO, TINS, dan MDKA. Sektor ini masih akan mendapat katalis positif dari pergerakan harga komoditas, terutama nikel.

Selanjutnya, untuk sektor barang konsumsi primer pilihannya adalah AALI, LSIP, SSMS, CPIN, JPFA, dan MAIN. Roger menilai, harga CPO saat ini masih cukup tinggi di kisaran 3.600 RM per ton, sedangkan harga ayam broiler yang berimbas positif ke emiten poultry.

Sektor energi seperti ADRO, PTBA, ITMG, MEDC dan ENRG juga akan diuntungkan dengan harga batu bara yang saat ini di kisaran US$ 80 per ton, sedangkan minyak WTI berada pada level US$ 60 per barrel.

Sedangkan, di sektor kesehatan, Mirae merekomendasikan saham MIKA, HEAL, KLBF, dan SIDO. Emiten ini masih mendapat katalis positif dari kebutuhan vitamin dan suplemen yang diperkirakan tetap tumbuh ke depannya dan jumlah pasien Covid-19 yang dirawat di rumah sakit tetap tinggi.

"Musim publikasi laporan keuangan juga disusul oleh aksi korporasi beberapa emiten, termasuk RUPS, dividen, right issue, dan stock split," katanya.

Dari aksi right issue, setidaknya terdapat empat emiten yang siap menggelar aksi penambahan modal tersebut yaitu FREN, CENT, ENRG, ARTO, dan SAME. Aksi korporasi lain yang rencananya digelar Maret adalah stock split yang akan dilakukan oleh emiten ERAA.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper