Bisnis.com, JAKARTA - Emiten properti PT Ciputra Development Tbk. menargetkan pendapatan prapenjualan atau marketing sales senilai Rp5,87 triliun untuk 2021.
Target itu lebih tinggi 6,72 persen dibandingkan realisasi marketing sales yang didapatkan Ciputra Development tahun lalu senilai Rp5,5 triliun.
Direktur Independen Ciputra Development Tulus Santoso mengungkapkan target dari emiten dengan kode saham CTRA yang lebih tinggi seiring dengan optimisme perseroan menyambut gairah pasar properti tahun ini.
Adapun realisasi marketing sales CTRA pada 2020 yang melewati target Rp4,7 triliun dipandang sebagai salah satu sinyal pemulihan permintaan properti di masa pandemi.
“Capital expenditure tetap di level Rp1 triliun dan marketing sales Rp5,87 triliun,” kata Tulus kepada Bisnis, Rabu (3/3/2021).
Untuk mendorong kinerja pasar properti tahun ini, pemerintah juga telah mengalirkan sejumlah insentif. Terbaru, pemerintah memberikan insentif berupa Pajak Pertambahan Nilai (PPN) yang ditanggung pemerintah sebesar 100 persen dari PPN terutang atas penyerahan rumah tapak atau rumah susun dengan harga jual paling tinggi Rp2 miliar.
Selanjutnya, insentif 50 persen dari PPN terutang diberikan atas penyerahan rumah tapak atau rumah susun dengan harga jual di atas Rp2 miliar — Rp5 miliar.
Bulan lalu, Bank Indonesia lebih dulu menetapkan Loan to Value (LTV) dan Financing to Value (FTV) sebesar 100 persen untuk kredit properti. Konsumen kini tidak perlu membayar uang muka (down payment) mulai 1 Maret 2021 karena bakal ditanggung oleh perbankan.