Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Indeks Hang Seng Bakal Umumkan Perubahan Besar-besaran di Sistem Perdagangan

Jika perubahan disetujui, maka indeks bisa menambahkan jumlah perusahaan listing, pembobotan batas capitalisasi perusahaan dan proses IPO yang lebih cepat.
Seorang pejalan kaki berjalan melewati papan ticker elektronik yang menampilkan angka harga saham di luar kompleks Exchange Square di Hong Kong./ Justin Chin - Bloomberg
Seorang pejalan kaki berjalan melewati papan ticker elektronik yang menampilkan angka harga saham di luar kompleks Exchange Square di Hong Kong./ Justin Chin - Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA - Indeks Hang Seng Hong Kong akan melakukan salah satu perombakan terbesar dalam 51 tahun sejak benchmark ini diluncurkan. Perubahan ini akan menjadi sebuah langkah yang akan berdampak pada puluhan miliar dolar dana di dalam indeks.

Hari ini, Senin (1/3/2021), Hang Seng Indexes Co. akan menawarkan kesimpulannya setelah melakukan konsultasi industri atas langkah-langkah yang diusulkan untuk perombakan sistem indeks saham ini. Jika disetujui, maka indeks bisa menambahkan jumlah perusahaan listing, pembobotan batas capitalisasi perusahaan dan proses IPO yang lebih cepat.

Pengumuman tersebut diharapkan bisa disampaikan sore ini. Indeks Hang Seng sebenarnya sudah mengalami perubahan pada saat raksasa teknologi China terus berkembang.

Hong Kong telah menjadi tempat pilihan bagi gelombang perusahaan megacaps China untuk menjual saham, seperti Kuaishou Technology yang melonjak 161 persen pada debutnya pada awal Februari setelah mengadakan penawaran umum perdana terbesar di dunia sejak Uber Technologies Inc.

Pengumuman ini juga akan datang menyusul hiruk pikuk pembelian rekor dari pedagang daratan yang mendorong Indeks Hang Seng melewati level 30.000 poin pada Januari untuk pertama kalinya sejak Mei 2019, dipimpin oleh perusahaan besar seperti Tencent Holdings Ltd. dan Hong Kong Exchanges & Clearing Ltd.

Jika perubahan besar-besaran disetujui, para analis mengatakan bahwa Indeks Hang Seng, yang pada tahun 2020 paling tertinggal dari rekan-rekan global dalam beberapa dekade, dapat memiliki lebih banyak ruang untuk dijalankan.

"Valuasi indeks akan didorong lebih tinggi karena lebih banyak saham ekonomi baru diharapkan bergabung di bawah perubahan," kata Direktur Eksekutif Riset di Kingston Securities Ltd. Dickie Wong.

Namun, dia menilai langkah ini juga bisa membuat indeks lebih tidak stabil.

Sebagai bagian dari perubahan yang diusulkan, Indeks Hang Seng berupaya memastikan bahwa sejumlah anggota patokan diklasifikasikan sebagai perusahaan Hong Kong, yang dapat mengurangi pengaruh beberapa saham terbesar. Adapun, porsi perusahaan China daratan dalam indeks berdasarkan nilai pasar adalah 79 persen pada tahun 2020, menurut makalah konsultasi yang diterbitkan bulan Desember 2020.

Pada hari Jumat, Indeks Hang Seng menambahkan tiga perusahaan ke indeksnya setelah tinjauan triwulanan, memperluas jumlah konstituen menjadi 55 anggota dari 52. Perubahan tersebut berlaku efektif 15 Maret 2021.

Diluncurkan pada tahun 1969, Indeks Hang Seng dimulai dengan 33 konstituen, meningkat menjadi 38 pada tahun 2007 ketika mulai memasukkan perusahaan-perusahaan H-share (saham dari China). Tahun lalu, Indeks Hang Seng menambahkan saham kelas ganda dan daftar sekunder ke indeksnya sehingga memungkinkan raksasa China seperti Alibaba Group Holding Ltd. dapat masuk.

Dikutip dari Bloomberg, perubahan tersebut a.l. menambahkan jumlah anggota bursa menjadi antara 65-80 emiten, menghapus persyaratan riwayat pencatatan minimum untuk dimasukkan ke dalam indeks, menurunkan batas pembobotan konstituen individu dan menyelaraskan batas pembobotan anggota terdaftar sekunder menjadi 8 persen dan melakukan pemilihan emiten berdasarkan grup industri. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Hadijah Alaydrus
Sumber : Bloomberg
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper