Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Penjualan Indocement (INTP) Moncer, Cek Rekomendasi Saham dari JP Morgan

Secara keseluruhan, pangsa pasar INTP meningkat menjadi 26,4 persen pada bulan pertama tahun ini dari tahun sebelumnya 25 persen. Tim Riset J.P. Morgan menunjukkan penjualan semen bsa semakin terkerek saat proyek infrastruktur kembali tahun ini, baik proyek baru maupun proyek lanjutan.
Proses pemuatan kontainer berisi semen merk tiga roda./indocement
Proses pemuatan kontainer berisi semen merk tiga roda./indocement

Bisnis.com, JAKARTA - Penjualan semen PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. pada Januari 2021 yang lebih baik dibandingkan industri membuat sejumlah analis mempertahankan rekomendasi beli untuk saham INTP.

Tim Riset J.P. Morgan Sekuritas Indonesia yang terdiri dari Henry Wibowo, Arnanto Januri, dan Po Wei menuliskan dalam riset terbaru bahwa koreksi harga saham INTP pada periode berjalan saat ini bisa menjadi kesempatan untuk beli.

“Kami tetap overweight untuk INTP dengan target harga Rp18.000 per saham sampai akhir tahun. Menurut kami penurunan harga baru-baru ini menawarkan kesempatan beli yang bagus,” tulis Henry dkk. dalam riset yang dipublikasikan lewat Bloomberg, dikutip Senin (1/3/2021).

Adapun, Indocement mencatatkan penjualan semen lebih dari 1,3 juta ton pada Januari 2021. Sekretaris Perusahaan Indocement Antonius Marcos mengatakan realisasi itu sama dengan pencapaian pada periode yang sama tahun lalu dan lebih tinggi dari rata-rata penjualan industri.

“Kami memulai awal tahun ini dengan baik, di tengah-tengah curah hujan tinggi penjualan kami sebesar 1,3 juta ton lebih, sama dengan pencapaian tahun lalu,” kata Marcos kepada Bisnis, pekan lalu.

Secara bulanan pun, lanjut Marcos, penjualan emiten dengan kode saham INTP itu turun 12 persen atau lebih baik dari industri yang turun 14,5 persen.

Kontraksi penjualan dari produsen semen Tiga Roda itu terjadi lebih karena faktor cuaca yang tinggi pada awal tahun. Selain itu, Marcos menerangkan siklus awal tahun biasanya memang sepi pembeli karena masyarakat baru selesai liburan.

Secara keseluruhan, pangsa pasar INTP meningkat menjadi 26,4 persen pada bulan pertama tahun ini dari tahun sebelumnya 25 persen. Tim Riset J.P. Morgan menunjukkan penjualan semen bsa semakin terkerek saat proyek infrastruktur kembali tahun ini, baik proyek baru maupun proyek lanjutan.

“Dari diskusi kami bersama kontraktor, proyek baru akan terkonsentrasi di Pulau Jawa yang akan positif bagi INTP,” tulis J.P. Morgan.

Sementara itu, Analis Mirae Asset Sekuritas Mimi Halimin juga mempertahankan rekomendasi beli untuk saham INTP dengan target harga Rp16.200 per saham.

“Kami memperkirakan penjualan semen domestik INTP akan meningkat sekitar 4 persen tahun ini ditopang oleh anggaran infrastruktur yang lebih tinggi dan kembalinya aktivitas ekonomi,” tulis Mimi dalam riset terbaru.

Baik J.P. Morgan maupun Mirae Asset Sekuritas mengapresiasi posisi neraca keuangan INTP saat ini yang terbilang kuat. Hal itu pun akan membuat perseroan lebih tahan banting pada masa ketidakpastian yang tinggi.

Di sisi lain, Mimi mengingatkan penguatan harga batu bara menjadi salah satu tantangan bagi INTP. PAsalnya, harga batu bara saat ini sudah lebih tinggi dari rata-rata harga pada 2019 dan 2020. Dengan demikian, efisiensi yang dilakukan INTP akan menjadi kunci untuk menekan lonjakan biaya.

Di lantai bursa, saham INTP parkir di zona hijau dengan penguatan 3 persen menjadi Rp12.875 pada akhir perdagangan sesi I hari ini, Senin (1/4/2021). Sejak awal tahun, harga INTP koreksi 11,05 persen. Kapitalisasi pasar tercatat Rp47,40 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dwi Nicken Tari
Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper