Bisnis.com, JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada Maret 2021 diprediksi akan kembali menguat dengan bergantung pada rilis kinerja tahunan emiten dan data-data ekonomi domestik.
Indeks komposit menutup Februari dengan pelemahan harian, tetapi sepanjang Februari 2021 kinerja indeks cukup baik. Secara year to date, IHSG menguat 4,39 persen.
Pada 1 Februari 2021, indeks dibuka di level 5.856,78, sedangkan indeks ditutup di level 6.241,80 pada penutupan perdagangan 26 Februari 2021. Artinya, IHSG menguat 385,02 poin atau naik 6,47 persen.
Sepanjang Februari 2021, sebanyak 424 emiten harga sahamnya ditutup di zona hijau, sebanyak 169 emiten berada di zona merah, dan sebanyak 124 emiten harga sahamnya tidak berubah sejak perdagangan awal bulan.
Sejumlah saham yang menjadi jajaran top gainers Februari 2021 banyak diisi oleh saham-saham perbankan kecil. Pemimpin penguatan harga saham yakni PT Bank Net Indonesia Syariah Tbk. (BANK) yang meningkat 1.880,58 persen atau naik 22,692 poin ke level 2040.
Menyusul BANK, ada PT Damai Sejahtera Abadi Tbk. (UFOE) yang naik 333,66 persen, PT Bank Bumi Arta Tbk. (BNBA) yang meningkat 305,21 persen. Selain itu, emiten perbankan kecil lainnya yakni PT Bank Artha Graha Internasional (INPC) yang naik 196,88 persen, dan PT Bank Ganesha Tbk. (BGTG) yang naik 185,51 persen.
Baca Juga
Adapun, jajaran top losers diisi oleh PT Sejahtera Bintang Abadi Textile Tbk. (SBAT) yang harganya tergerus 42,86 persen, PT Satria Antaran Prima Tbk. (SAPX) yang turun 42,25 persen, dan PT Wahana Interfood Nusantara Tbk. (COCO) yang melemah 40 persen. Selain itu, saham PT Global Teleshop Tbk. (GLOB) turun 38,1 persen, dan PT Era Mandiri Cemerlang Tbk. (IKAN) juga merosot 37,86 persen.
Sepanjang tahun, kapitalisasi pasar mencapai Rp7.356 triliun dengan investor asing mencatatkan beli bersih atau net foreign trading sebesar Rp14,56 triliun.
Analis Panin Sekuritas William Hartanto mengevaluasi indeks komposit sepanjang Februari 2021 ini. Menurutnya, secara teknikal indeks dalam posisi yang baik karena dapat mempertahankan posisi di atas 6.200.
"Kami melihat secara teknikal masih bagus karena mampu bertahan di atas 6200, awalnya ekspektasi penurunan terendah pada 6152. Sejauh ini trend sideways telah terbentuk pada support 6152 dan resistance 6315," jelasnya kepada Bisnis, Jumat (26/2/2021).
Sementara itu, dia melihat memasuki akhir kuartal I/2021, IHSG masih diperkirakan menguat dengan salah satu sentimennya adalah window dressing dan pembagian dividen. Dengan demikian, dia memperkirakan IHSG bergerak di rentang 6152--6440 sepanjang Maret 2021.
Senada, Head of Investment Research Infovesta Utama Wawan Hendrayana menuturkan meski indeks komposit ditutup di zona merah pada perdagangan harian Jumat (26/2/2021), indeks tetap mengalami penguatan.
"Ini artinya pelaku pasar sebetulnya optimis dengan harapan perbaikan kinerja ekonomi kita. Namun, kalau melihat memang ada resistance kuat di level 6300, banyak investor yang melakukan profit taking ketika indeks mencapai level ini," katanya.
Menurutnya, ke depan, investor akan mencermati data makro pada Februari 2021 dan juga laporan keuangan emiten yang sudah mulai terbit. Selain itu, investor juga akan terus memperhatikan perkembangan dari vaksinasi nasional oleh pemerintah.
"Saya cukup optimistis hingga akhir tahun, IHSG masih bisa menuju 6600," tambahnya.