Bisnis.com, JAKARTA – Potensi pangsa pasar instrumen sukuk ritel yang lebih luas akan menjadi katalis positif untuk penjualan seri terbarunya, SR014.
Head of Fixed Income Research BNI Sekuritas Ariawan menjelaskan, daya tarik instrumen SR014 masih cukup tinggi menyusul tren positif hasil penawaran obligasi ritel sebelumnya, ORI019 yang mencapai Rp26 triliun.
Ariawan memperkirakan, potensi pasar yang dapat diraih dari penawaran sukuk ritel akan lebih besar dibandingkan dengan obligasi konvensional. Hal tersebut mengingat populasi masyarakat Indonesia yang mayoritas memeluk agama Islam.
“Potensi pasarnya akan lebih banyak, karena ada investor-investor ritel dengan prinsip syariah yang akan melirik instrumen ini,” jelasnya saat dihubungi pada Kamis (25/2/2021).
Ariawan melanjutkan, investor yang belum sempat ikut membeli ORI109 dapat beralih membeli SR014. Pasalnya, struktur kedua instrumen tidak berbeda jauh, seperti memiliki sifat dapat diperdagangkan (tradable), jumlah pembelian minimal yang terjangkau, dan lainnya.
Terkait tingkat kupon yang lebih rendah, Ariawan menilai hal ini tidak akan menyurutkan minat investor ritel. Pasalnya, tingkat return yang didapatkan oleh investor akan lebih besar dibandingkan dengan instrumen ritel sejenis seperti deposito.
Baca Juga
Potensi return yang menarik juga semakin diperkuat dengan pajak yang relatif lebih rendah untuk sukuk ritel. Ia mengatakan, tingkat pajak untuk sukuk adalah sebesar 15 persen, lebih kecil dibandingkan dengan deposito yang berada di level 20 persen.
“Kalau melihat tren suku bunga yang baru saja diturunkan dan yield obligasi Indonesia yang bergerak di level rendah, kupon 5,47 persen yang ditawarkan SR014 masih sangat menarik,” katanya.
Berdasarkan hal tersebut, Ariawan optimistis hasil penjualan SR014 dapat menyamai prestasi obligasi ritel terdahulu seperti ORI019 ataupun SR013. Dia memperkirakan penjualan SR014 akan berada di kisaran Rp25 triliun dan tidak menutup peluang menyamai penawaran ORI019 di Rp26 triliun.