Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG Rebound, Saham Bank Kecil Masih Penuhi Daftar Top Gainers

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 0,62 persen pada perdagangan hari ini, Kamis (25/2/2021).
Pekerja melintasi papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (1/2/2021). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Pekerja melintasi papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (1/2/2021). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil menutup perdagangan Kamis (25/2/2021) di zona hijau, berbalik menguat setelah ditutup di zona merah pada perdagangan hari sebelumnya.

Berdasarkan data Bloomberg, indeks harga saham gabungan (IHSG) berbalik menguat dan parkir di level 6.289,65, naik 0,62 persen atau 38,59 poin. Sepanjang perdagangan IHSG bergerak di kisaran 6.274,50 hingga 6.309,76.

Kendati demikian, investor asing tercatat membukukan transaksi jual bersih hingga Rp907,82 miliar. Dari keseluruhan konstituen, sebanyak 287 saham berhasil menguat, 182 saham terkoreksi, sedangkan 248 saham lainnya terpantau stagnan.

Saham perbankan masih memenuhi jajaran top gainers perdagangan kali ini. Penguatan dipimpin oleh saham PT Bank Ganesha Tbk. (BGTG) naik 34,62 persen, diikuti saham PT Bank Artha Graha International Tbk. (INPC) naik 34,4 persen, dan saham PT Bank Capital Indonesia Tbk. (BACA) naik 23,39 persen.

Sementara itu, laju indeks ditekan saham PT Sumber Global Energy Tbk. (SGER) yang terkoreksi 6,8 persen, diikuti PT Diagnos Laboratorium Utama Tbk. (DGNS) turun 6,2 persen, dan saham PT Alfa Energi Investama Tbk. (FIRE) melemah 6,47 persen.

Analis Binaartha Sekuritas Nafan Aji Gusta mengatakan bahwa IHSG berbalik menguat didukung sentimen optimisme pasar terkait dengan adanya prospek pemulihan ekonomi pada tahun ini, baik domestik maupun global.

“Para pelaku juga pasar mengapresiasi dinamika pelaksanaan vaksinasi massal yang berjalan dengan baik,” ujar Nafan kepada Bisnis, Kamis (25/2/2021).

Untuk diketahui, Presiden Joko Widodo menargetkan vaksinasi terhadap 181,5 juta masyarakat selesai pada akhir 2021. Durasi ini lebih pendek dari target sebelumnya yaitu hingga Maret 2022.

Sementara itu untuk sentimen global, Nafan mengatakan bahwa pelaku pasar masih mengapresiasi kebijakan  Ketua The Fed Jerome Powell dalam mempertahankan kebijakan pelonggaran moneter ke depan dalam rangka pemulihan ekonomi AS.

Selain itu, US Preliminary GDP qoq diproyeksikan meningkat dari 4,0 persen menjadi 4,2 persen. Nafan menjelaskan bahwa kenaikan harga komoditas dunia juga merupakan katalis positif bagi pasar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Finna U. Ulfah
Editor : Rivki Maulana
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper