Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Astra (ASII) Tetap Bagikan Dividen Walau Laba Turun, Berapa Ya?

Astra International (ASII) akan mengusulkan dividen final Rp157 per saham pada Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan [RUPST]April 2021 nanti.
Menara Astra. Gedung perkantoran ini menjadi lokasi kantor pusat PT Astra International Tbk./astra.co.id
Menara Astra. Gedung perkantoran ini menjadi lokasi kantor pusat PT Astra International Tbk./astra.co.id

Bisnis.com, JAKARTA - PT Astra International Tbk. (ASII) menyatakan akan tetap membagikan dividen kepada para pemegang saham perseroan. Dividen final yang dibagikan pun sedikit mengalami penurunan.

Presiden Direktur ASII Djony Bunarto Tjondro mengungkapkan perseroan tetap akan membagikan dividen walaupun mengalami penurunan pendapatan dan laba bersih pada 2020.

"Dividen final sebesar Rp87 per saham ketika pada 2019 sebesar Rp157 per saham akan diusulkan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan [RUPST] Perseroan pada April 2021," jelasnya, Kamis (25/2/2021).

Dia menyebut usulan dividen final tersebut dan dividen interim Rp27 per saham sedikit lebih rendah dari dividen interim pada 2019 sebesar Rp57 per saham yang telah dibagikan pada Oktober 2020, akan menjadikan total dividen pada 2020 sebesar Rp114 per saham lebih rendah Rp100 dari 2019 yang sebesar Rp214 per saham.

Laba per saham atau earning per share dasar dan dilusian pun menjadi Rp399 per lembarnya, turun dari periode 2019 yang sebesar Rp536 per lembarnya.

“Pendapatan dan laba bersih grup Astra pada tahun 2020 menurun akibat dampak dari pandemi Covid-19 dan upaya penanggulangannya. Grup terus beroperasi di tengah kondisi yang menantang, dan masih terdapat ketidakpastian mengenai kapan pandemi akan berakhir," urainya.

Berdasarkan laporan keuangan per 31 Desember 2020, emiten bersandi ASII ini mencatatkan pendapatan bersih yang anjlok 26,2 persen menjadi sebesar Rp175,046 triliun lebih rendah dari pendapatan pada 2019 yang sebesar Rp237,166 triliun.

Di tengah pandemi sepanjang 2020, beban penjualan malah meningkat menjadi Rp11,755 triliun, padahal pada 2019 beban penjualan hanya Rp9,961 triliun. Sementara, beban umum dan administrasi mengalami penurunan tipis menjadi Rp13,93 triliun dari tahun sebelumnya Rp14,09 triliun.

Perseroan pun mendapatkan keuntungan penjualan investasi pada PT Bank Permata Tbk. sebesar Rp5,88 triliun yang menjadi faktor penambah pendapatan. Sementara penghasilan dari ventura bersama dan entitas asosiasi pun turut menurun.

Dengan demikian, laba bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk mengalami penurunan 25,53 persen menjadi Rp 18,57 triliun dari tahun 2019 yang dapat mencatatkan laba bersih Rp21,7 triliun.

Pada penutupan perdagangan Kamis (25/2/2021), harga saham ASII ditutup melemah 50 poin atau 0,89 persen ke level 5.575. Secara tahun berjalan sahamnya telah turun 10,44 persen, sementara kapitalisasi pasarnya mencapai Rp225,7 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper