Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Soal Investasi Tesla di Baterai Listrik, Erick Thohir Masih Berupaya

Erick Thohir menyebut pihaknya mengadakan pembicaraan dengan perusahaan-perusahaan besar lainnya dari Jepang dari Amerika Serikat, termasuk Tesla, untuk masuk proyek bateral listrik.
Menteri BUMN Erick Thohir (tengah), bersama Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso (kiri) dan Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal OJK Hoesen (kanan) dalam seremoni pembukaan perdagangan Debut PT Bank Syariah Indonesia Tbk di IDX, Kamis (4/2/2021)./Dhiany Nadya Utami
Menteri BUMN Erick Thohir (tengah), bersama Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso (kiri) dan Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal OJK Hoesen (kanan) dalam seremoni pembukaan perdagangan Debut PT Bank Syariah Indonesia Tbk di IDX, Kamis (4/2/2021)./Dhiany Nadya Utami

Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah terus mengejar komitmen perusahaan-perusahaan multinasional seperti Tesla dalam pengembangan baterai kendaraan listrik atau EV Battery di Indonesia.

Sebelumnya, Indonesia Battery Holding (IBH) telah mencapai kesepakatan awal dengan LG Chem dan CATL.

Menteri BUMN Erick Thohir menuturkan pengembangan industri EV battery sebagai bagian dari program Indonesia tumbuh. Pasalnya, Indonesia merupakan negara dengan potensi kebutuhan EV battery tinggi di masa depan sekaligus negara penghasil bahan-bahannya.

"Kami tak lupa menjaga potensi daripada pengembangan EV battery, Indonesia salah satu negara yang punya kebutuhan EV battery ini, menjadi yang sangat dibutuhkan. Indonesia juga salah satu produsen nikel terbesar, juga salah satu produsen terbesar untuk bauksit, copper juga termasuk," katanya dalam diskusi virtual, Selasa (23/2/2021).

Dengan demikian, melihat berbagai komponen dasar membuat EV battery dapat ada di Indonesia membuat pemerintah agresif mengejar pengembangan industri baterai mobil listrik dalam negeri ini.

Pemerintah juga sudah mencapai kesepakatan dan melakukan penandatanganan kerja sama konsorsium BUMN dalam pengembangan EV battery ini. Sejumlah BUMn yang terlibat yakni PT Pertamina, PT Perusahaan Listrik Negara (Persero), Mind.Id, serta PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM).

"Kami juga terus mengadakan pembicaraan dengan perusahaan-perusahaan besar lainnya dari Jepang dari Amerika Serikat, termasuk juga yang sering dibicarakan di publik Tesla," urainya.

Sementara itu, Indonesia sudah membuat konsorsium bentukan BUMN yang dinamai Indonesia Battery Corporation dan menandatangani komitmen kerja sama pengembangan EV battery di Indonesia bersama dengan CATL (Contemporary Amperex Technology) produsen baterai asal China dan LG Chem produsen baterai asal Korea Selatan.

"Hal-hal ini dapat membuat Indonesia tumbuh dengan program yang jelas seperti EV battery ini juga pertumbuhan Indonesia tak hanya untuk 1 tahun tapi untuk 20 tahun yang akan datang berdasarkan kekuatan sumber daya alam Indonesia," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper