Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga Emas Antam Terus Merosot, Begini Rekomendasi Investasinya!

Penurunan harga emas 24 karat Antam kali ini merupakan penurunan paling tajam, sehingga kecil kemungkinan untuk menembus harga di bawah Rp900.000.
Karyawan menunjukan logam mulia di Butik Emas Antam, Jakarta, Selasa (11/2/2020). Bisnis/Himawan L Nugraha
Karyawan menunjukan logam mulia di Butik Emas Antam, Jakarta, Selasa (11/2/2020). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA - Harga emas batangan 24 karat Antam keluaran Logam Mulia PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM) mengalami penurunan pada Rabu (17/2/2021). Menurunnya harga jual emas 24 karat Antam turut berimbas terhadap harga buyback atau jual kembalinya.

Berdasarkan informasi dari Unit Bisnis Pengolahan dan Pemurnian Logam Mulia Antam, harga jual kembali (buyback) emas Antam berada di level Rp796.000 per gram, turun Rp19.000 dari posisi sebelumnya. Ini menjadi level terendah 8 bulan sejak 21 Juni 2020 senilai Rp794.000 per gram.

Harga buyback emas 24 karat Antam sempat mencapai puncak tertingginya pada 7 Agustus 2020 di level Rp964.000. Harga buyback kemudian berangsur menurun menjadi Rp855.000 per akhir Desember 2020.

Sementara itu, harga emas 24 karat Antam ukuran 1 gram pada hari ini dibanderol Rp922.000 per gram, turun Rp13.000. Artinya, selisih antara harga beli dan buyback mencapai Rp126.000.

Business Manager Indosukses Futures Suluh Adil Wicaksono mengatakan penurunan harga emas 24 karat Antam kali ini merupakan penurunan paling tajam, sehingga kecil kemungkinan untuk menembus harga di bawah Rp900.000.

"Jadi walaupun besok masih bisa turun, tapi penurunannya akan sedikit melambat. Masih akan bertahan di level itu. Antam pasti juga tidak mungkin melepas pecahan di bawah Rp900.000 karena dia akan melihat margin keuntungan," katanya saat dihubungi Bisnis Rabu (17/2/2021).

Dia mengataan penurunan tajam hingga Rp13.000 hari ini tidak terlepas karena faktor harga emas global yang akhirnya menembus level psikologis US$1.800 per troy ounce. Hal tesebut juga diiringi juga dengan menguatnya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pada level Rp13.970.

"Itu menjadi faktor utamanya, faktor lainnya adalah permintaan. Setelah penurunan hari ini bisa jdi akan memicu permintaan terhadap emas, baik emas spot ataupun fisik," jelasnya.

Dia berujar pada awal tahun ini atau pada kuartal I/2021 memang tingkat pertumbuhan emas minus atau turun dibandingkan dengan 2020. Sehingga, dia menilai saat ini merupakan momentum untuk membeli emas di harga rendah. Meskipun sedang mengalami penurunan saat ini, dia meyakini masih terbuka peluang harga emas meningkat sampai akhir tahun 2021.

Adapun sentimen yang bakal menjadi penentu arah harga emas fisik tahun ini dan tahun depan masih terkait Covid-19. Berita positif terkait perkembangan vaksin yang lulus uji klinis dan diyakini efektif hingga 90 persen menjadi alasan turunnya logam mulia beberapa hari terakhir.

Bahkan, berita terkait vaksin berhasil memberikan euforia kebangkitan aset-aset berisiko, dimana pergerakan bursa saham global cenderung meningkat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper