Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG Sesi I Naik 0,8 Persen, Saham ASII Dilego Asing Rp327 Miliar

Pada sesi I, IHSG naik 0,82 persen atau 51,31 poin menjadi 6.273,83. Sepanjang hari ini, indeks bergerak di rentang 6.244,38-6.283,42.
Pekerja melintasi papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (1/2/2021). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Pekerja melintasi papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (1/2/2021). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) cenderung menguat pada perdagangan Senin (15/2/2021) selepas Libur Imlek 2021 dan rilis data ekonomi.

Pada akhir sesi I, IHSG naik 0,82 persen atau 51,31 poin menjadi 6.273,83. Sepanjang hari ini, indeks bergerak di rentang 6.244,38-6.283,42.

Terpantau 294 saham menguat, 174 saham merah, dan 157 saham stagnan. Total transaksi mencapai Rp7,24 triliun, dengan aksi jual asing sejumlah Rp365,77 miliar.

Saham PT Astra International Tbk. (ASII) menjadi yang paling banyak dilego asing dengan net sell Rp327,9 miliar. Saham ASII masih naik 2,99 persen menuju Rp6.025.

Adapun, saham PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) menjadi yang paling diburu asing dengan net buy Rp70 miliar. Saham BBRI naik 0,64 persen menjadi Rp4.710.

Di jajaran top gainers, saham PT MNC Land Tbk. (KPIG) naik signifikan 33,33 persen menjadi Rp136. Saham PT Bank Net Indonesia Syariah Tbk. (BANK) menguat 24,83 persen ke level Rp905.

Sementara itu, Badan Pusat Statistik melaporkan neraca perdagagan Indonesia pada Januari 2021 mengalami surplus sebesar US$1,96 miliar.

Surplus ini didapatkan dari pengurangan nilai ekspor yang mencapai sebesar US$15,30 miliar dan impor sebesar US$13,34 miliar pada periode Januari 2021.

Jika dibandingkan dengan Desember 2020, nilai surplus pada Januari mengalami penurunan, di mana surplus saat itu tercatat sebesar US$2,1 miliar.

Kepala Badan Pusat Statistik Suhariyanto mengatakan pada periode tersebut kinerja ekspor mengalami penurunan sebesar 7,48 persen secara bulanan (month-to-month/mtm), disebabkan oleh penurunan ekspor migas sebesar 13,24 persen dan ekspor nonmigas turun 7,11 persen.

Sementara itu, secara tahunan, nilai ekspor justru mengalami peningkatan yang tinggi, yaitu sebesar 12,24 persen secara tahunan (year-on-year/yoy).

“Kenaikan ekspor ini terjadi karena adanya peningkatan eskpor migas 8,30 persen dan nonmigas naik lebih tinggi 12,49 persen,” katanya dalam konferensi pers secara virtual, Senin (15/2/2021).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper