Bisnis.com, JAKARTA — Sejumlah emiten melakukan pencatatan obligasi di Bursa Efek Indonesia pada pekan 8 Februari 2021 — 11 Februari 2021.
Lewat siaran pers yang dikutip Jumat (12/2/2021), Sekretaris Perusahaan PT Bursa Efek Indonesia (BEI) Yulianto Aji Sadono mengungkapkan deretan obigasi yang mulai dicatatkan di Bursa sepanjang pekan kedua Februari 2021.
Pertama, Obligasi Berkelanjutan II PP Properti Tahap II Tahun 2021 yang diterbitkan oleh PT PP Properti Tbk. (PPRO) pada Senin (8/2/2020). Emiten keluarga badan usaha milik negara (BUMN) itu menerbitkan Rp300 miliar dengan tenor 370 hari.
Adapun, PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) menyematkan peringkat BBB- untuk Obligasi Berkelanjutan II PP Properti Tahap II Tahun 2021. Wali amanat dalam emisi itu adalah PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk. (BJBR).
Kedua, Obligasi Berkelanjutan II Duta Anggada Realty Tahap I Tahun 2021 yang diterbitkan oleh PT Duta Anggada Realty Tbk. (DART) yang mulai dicatatkan pada Rabu (10/2/2021). Instrumen itu memiliki nilai nominal Rp204,32 miliar dengan tingkat kupon 11,50 persen per tahun dan tenor 370 hari sejak emisi.
Ketiga, Obligasi Berkelanjutan V Sarana Multigriya Finansial Tahap V Tahun 2021 dengan jumlah pokok Rp1,90 triliun dan Sukuk Mudharabah Berkelanjutan I Sarana Multigriya Finansial Tahap III Tahun 2021 dengan jumlah pokok Rp100 miliar yang diterbitkan oleh PT Sarana Multigriya Finansial (Persero). Dua instrumen itu mulai dicatatkan pada Kamis (11/2/2021).
Baca Juga
Keempat, Obligasi Berkelanjutan II Jaya Ancol Tahap II Tahun 2021 yang diterbitkan oleh PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk. (PJAA). Instrumen itu memiliki jumlah pokok Rp731 miliar dan mulai dicatatkan pada Kamis (11/2/2021).
“Total emisi obligasi dan sukuk yang sudah tercatat sepanjang tahun 2021 adalah delapan emisi dari tujuh emiten senilai Rp4,38 triliun,” jelasnya melalui siaran pers.
Dengan tambahan pencatatan empat obligasi baru, lanjut Yulianto, total emisi obligasi dan sukuk yang tercatat di BEI berjumlah 472 emisi dengan nilai nominal outstanding sebesar Rp426,60 triliun dan US$47,5 juta. Total nilai berasal dari 130 emiten.
Adapun, surat berharga negara (SBN) tercatat di BEI berjumlah 138 seri dengan nilai nominal Rp4.000,55 triliun dan US$400 juta. Instrumen efek beragun aset (EBA) sebanyak Rp7,29 triliun.