Bisnis.com, JAKARTA – Indeks harga saham gabungan (IHSG) dibuka menguat pada perdagangan Rabu (10/2/2021), setelah koreksi kemarin.
Saat preopening, IHSG naik 0,26 persen atau 16,36 poin menjadi 6.198,03. Dari seluruh Indeks LQ45, 25 saham naik, 5 saham koreksi, dan 15 saham stagnan.
Pada pukul 09.00 WIB, IHSG naik 0,49 persen atau 30,08 poin menjadi 6.211,76. Terpantau 147 saham naik, 35 saham koreksi, dan 198 saham stagnan.
Investor asing cenderung masuk dengan net buy Rp23,41 miliar. Saham PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) dan PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) menjadi yang paling banyak diborong asing dengan net buy masing-masing Rp10,3 miliar dan 6,3 miliar.
CEO Indosurya Bersinar Sekuritas William Surya Wijaya mengatakan bahwa pergerakan IHSG saat ini terlihat sedang berada dalam rentang konsolidasi wajar dan potensi tekanan terlihat belum akan berakhir.
“Sentimen dari fluktuasi nilai tukar rupiah dan harga komoditas akan turut mewarnai pergerakan IHSG yang berpotensi terkonsolidasi,” tulis William seperti dikutip dari riset hariannya, Selasa (9/2/2021).
Dia memprediksi pada perdagangan Rabu (10/2/2021) IHSG berpotensi bergerak di kisaran 5.971 hingga 6.299.
Tim analis MNC Sekuritas menyebutkan IHSG ditutup terkoreksi 0,4 persen ke level 6,181 pada perdagangan Selasa (9/2) kemarin dan terkena resistance 6,280.
IHSG saat ini masih berada di akhir wave B, sehingga koreksi tersebut dapat dikatakan sebagai koreksi minor dan IHSG masih berpeluang menguat untuk menuju fibo 78.6 di area 6,330.
"Namun, selama IHSG belum mampu menguat di atas 6,505, maka IHSG masih rentan koreksi membentuk wave C," paparnya dalam publikasi riset.
Level support IHSG adalah 6,018, 5,853, sedangkan level resistan 6,280, 6,505.