Bisnis.com, JAKARTA - Harga emas menguat pada akhir perdagangan Jumat (29/1/2021) atau Sabtu pagi WIB setelah bergerak dalam kisaran ketat, menghentikan penurunan enam hari berturut-turut.
Mengutip Antara, harga emas naik saat investor berbalik arah karena menjadi tidak yakin akan stabilitas pasar saham yang telah menggerus logam mulia selama sepekan terakhir.
Kontrak harga emas paling aktif untuk pengiriman April di divisi COMEX New York Exchange, terangkat US$9,1 atau 0,49 persen menjadi ditutup pada US$1.850,30.
Investor ritel menyerbu pasar saham selama seminggu terakhir untuk memanipulasi harga saham GameStop dan AMC Theaters, mendorong ekuitas AS jatuh dan mendukung emas. Investor juga prihatin dengan kemanjuran vaksin COVID-19 ketika kasus infeksi melonjak kembali di berbagai belahan dunia.
Harga emas berada di jalur terburuk di Januari sejak 2011, sesuatu yang oleh banyak analis dikaitkan dengan penguatan dolar baru-baru ini dan peningkatan fokus investor pada aset-aset yang akan mendapat manfaat dari pemulihan ekonomi. Emas turun 2,4 persen selama Januari.
Harga emas menemukan dukungan tambahan pada Jumat (29/1/2021) ketika indeks sentimen konsumen dari Universitas Michigan turun menjadi 79 pada Januari, lebih rendah dari pembacaan awal 79,2 pada di awal bulan dan 80,7 pada Desember.
Baca Juga
Namun demikian, Departemen Perdagangan AS melaporkan bahwa pendapatan pribadi AS meningkat 0,6 persen pada Desember, dan pengeluaran konsumsi pribadi turun hanya 0,2 persen, semuanya lebih baik dari yang diharapkan, membatasi kenaikan emas.
"Emas sebagian besar akan terus bergerak dalam kisaran sempit karena menunggu katalis yang tepat," kata Kepala Strategi Pasar CMC Markets, Michael McCarthy, seperti dikutip Reuters.
Lewatnya stimulus AS, potensi peningkatan inflasi dan serangkaian tindakan selanjutnya dari bank-bank sentral global akan menjadi kunci untuk emas, katanya. Emas dianggap sebagai lindung nilai terhadap kemungkinan inflasi dari stimulus yang meluas.
Dolar telah naik 0,9 persen bulan ini dibantu oleh imbal hasil obligasi AS yang lebih tinggi dan ekspektasi bahwa paket pengeluaran fiskal Presiden Joe Biden tidak akan sebesar 1,9 triliun dolar seperti yang diusulkan.
"Dolar telah menjadi favorit safe-haven saat ini," kata Phillip Futures dalam sebuah catatan.
Logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Maret naik 99,2 sen atau 3,83 persen menjadi ditutup pada US$26,914 per ounce. Platinum untuk pengiriman April naik US$6,8 atau 0,63 persen menjadi US$1.079,20 per ounce.