Bisnis.com, JAKARTA - Setelah sempat melonjak 1 persen, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berbalik melemah 1,5 persen pada perdagangan Jumat pagi (29/1/2021).
Pada pukul 11.00 WIB, IHSG anjlok 1,52 persen atau 90,97 poin menuju 5.888,41. Sepanjang pagi ini, IHSG bergerak di rentang 5.879,01-6.068,13.
Terpantau 141 saham menguat, 328 saham melemah, dan 122 saham stagnan. Investor asing masih cenderung melakukan aksi beli dengan net buy Rp19,73 miliar.
Sejumlah saham yang anjlok terdalam ialah PTPP 6,94 persen, AGRO 6,94 persen, WSKT 6,91 persen, TINS 6,89 persen. Saham itu menyentuh batas auto reject bawah (ARB). Bahkan, saham bank jumbo juga cenderung koreksi, seperti BBCA turun 0,43 persen, BBNI 2,16 persen, BBRI 3,68 persen, BMRI 5,67 persen.
Kepala Riset Reliance Sekuritas Indonesia Lanjar Nafi menambahkan bahwa indeks sukar keluar dari zona merah tertekan oleh berita negatif lonjakan kasus virus corona berbarengan dengan penyesuaian bobot beberapa indeks saham di bursa.
“Rebalancing portofolio di masa penyesuaian bobot beberapa Indeks klasifikasi baru hingga [investor] terbawa arus pesimistis indeks saham global menjadi faktor-faktor utama,” jelas Lanjar.
Baca Juga
Tim Institutional Research MNC Sekuritas dalam publikasi risetnya menyampaikan IHSG kembali terkoreksi 2,1 persen ke level 5,979 pada perdagangan kemarin (28/1).
"Dengan tertembusnya support terdekat di 5,998, maka IHSG berpotensi menguji area 5,850-5,930 untuk membentuk wave A dari wave (4)," tulisnya, Jumat (29/1/2021).
Setelah terkonfirmasi menyelesaikan wave A, maka IHSG berpeluang menguat untuk membentuk wave B dari wave (4) ke area 6,190-6,250. Level support 5,930, 5,850, sedangkan level resistance 6,280, 6,505.