Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Temasek Masuk, Saham Emiten Pengelola Hypermart (MPPA) Melonjak

Pada perdagangan Jumat (29/1/2021) pukul 14.00 WIB, saham MPPA melonjak 30 poin atau 34,88 persen menjadi Rp116. Saham MPPA pun mengalami auto reject atas (ARA).
Gerai Hypermart Mall Bali Galeria, Kuta, buka lagi setelah direnovasi 2,5 bulan./Bisnis-Feri Kristianto
Gerai Hypermart Mall Bali Galeria, Kuta, buka lagi setelah direnovasi 2,5 bulan./Bisnis-Feri Kristianto

Bisnis.com, JAKARTA - Saham PT Matahari Putra Prima Tbk. (MPPA) melonjak seiring dengan masuknya Anderson Investments Pte. Ltd., entitas usaha Temasek Holdings (Private) Limited, yang mengambil alih 19 persen saham perseroan.

Pada perdagangan Jumat (29/1/2021) pukul 14.00 WIB, saham MPPA melonjak 30 poin atau 34,88 persen menjadi Rp116. Saham MPPA pun mengalami auto reject atas (ARA).

Sementara itu, saham PT Multipolar Tbk. (MLPL) turut menguat 19,3 persen atau 11 poin menuju Rp68. Adapun, MPPA merupakan entitas Grup Lippo di bawah kendali MLPL.

Seperti diketahui, Anderson Investments Pte. Ltd., entitas usaha Temasek Holdings (Private) Limited mengambil alih 19 persen saham PT Matahari Putra Prima Tbk. (MPPA).

Sekretaris Perusahaan Multipolar Natalie Lie menyampaikan pihaknya telah melakukan Perjanjian Penempatan Hak Tukar tanggal 31 Januari 2013 dengan Prime Star Investment Pte. Ltd. (PSI) dan Anderson, yang kemudian diubah oleh perjanjian kerja sama pada 2 Februari 2018.

PSI merupakan anak usaha yang 100 persen sahamnya dimilik Multipolar. Berdasarkan perjanjian kerja sama, PSI menerbitkan equity linked instrument tanpa bunga yang disebut Exchangeable Rights (ER) dengan jumlah pokok sebesar US$300.

Dengan estimasi kurs Rp14.000 per dolar AS, ER senilai US$300 juta itu setara dengan Rp4,2 triliun. ER tersebut telah diambil dan dibayar penuh oleh Anderson pada 18 Februari 2013.

"ER dapat ditukarkan dengan saham-saham dalam MPPA sejumlah 1.402.947.000 atau 1,4 miliar saham, selambat-lambatnya pada 31 Januari 2021," paparnya dalam keterangan di Bursa Efek Indonesia, Kamis (28/1/2021).

Adapun, PSI sebelumnya memegang 1,4 miliar atau setara dengan 19 persen saham MPPA. Kemudian, pada 18 Januari 2021, Anderson mengirimkan notifikasi pelaksanaan hak tukar.

Pada 26 Januari 2021, telah dilakukan crossing 1,4 miliar saham MPPA tersebut dari PSI kepada Anderson sebagai penyelesaian hak tukar.

Natalie menyebutkan dengan terjadinya penyelesaian pelaksanaan Hak Tukar, maka terhitung sejak 26 Januari 2021, PSI sudah tidak memiliki saham di MPPA.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper