Bisnis.com, JAKARTA - Saham PT Aneka Tambang Tbk. tengah mengalami nasib buruk dalam lima sesi perdagangan terakhir. Investor mulai cemas laju Antam bakal bergerak seperti saham emiten farmasi yang amblas sebelas sesi berturut-turut.
Hmm, pasar modal adalah tempat yang tidak kenal ampun. Begitulah kata investor kawakan Lo Kheng Hong dalam beberapa kali diskusi soal pasar modal.
Pasar modal menjadi tempat yang kejam bagi para investor modal nekat yang tidak tahu fundamental perusahaan yang dibeli. Namun, pasar modal akan menjadi harta karun kekayaan terbesar bila investor cermat memahami jeroan perusahaan yang mereka beli.
Bagi pak Lo, sapaan Lo Kheng Hong, amat penting mengetahui fundamental perusahaan. Pak Lo yang sudah lebih dari 30 tahun berkecimpung di pasar modal tidak akan membeli kucing dalam karung, apalagi mengikuti rekomendasi para influencer.
“Kalau kita tidak pernah membaca annual report, tidak pernah membaca laporan keuangan, saya yakin kita akan menjadi investor yang bodoh terus dan kehilangan uang sampai habis karena kita membeli kucing dalam karung,” tutur Lo Kheng Hong dalam diskusi virtual yang digelar KBRI Singapura, Senin (18/1/2021).
Entah Anda merasakan atau tidak, dunia pasar modal Indonesia cukup semarak dalam setahun terakhir. Investor baru bermunculan, begitu juga dengan para influencer di media sosial. Keriuhan itu terjadi ya karena jumlah investor pasar modal terus meningkat.
Direktur Utama Bursa Efek Indonesia Inarno Djajadi bahkan menyebut saat ini investor ritel di bursa sudah mencapai 4 juta Single Investor Identification (SID). Capaian itu amat luar biasa karena pada 2016, jumlah investor masih di bawah satu juta, tepatnya 894 ribu.
Semarak investasi saham dari kalangan pendatang baru ini memberikan warna tersendiri. Sejumlah saham menjadi rebutan. Tengok saham farmasi yang diburu investor hingga harganya naik berkali lipat.
Baca Juga : Pesta Saham Emiten Sektor Farmasi Sudah Usai? |
---|
Saham farmasi seperti PT Indofarma Tbk, PT Kimia Farma Tbk diburu investor karena terdorong sentimen vaksinasi Covid-19. Setelah vaksinasi dimulai 13 Januari 2021, saham farmasi bergerak antiklimaks, rontok sebelas sesi beruntun!
Di lain pihak, Antam seperti halnya emas menjadi rising star. Sepanjang 2020 saham Antam melesat 131,43 persen ke level 1.935. Angka itu jauh lebih tinggi dari kenaikan harga emas dunia sebesar 25 persen.
Saham Antam mulai melejit di Oktober 2020 saat pemerintah berniat mendirikan Indonesia Holding Battery yang mana Antam menjadi anggota konsorsium. Holding dibentuk guna menggenjot hilirisasi nikel, produk mineral penting dalam rantai pasok kendaraan listrik.
Sebagai produsen nikel nomor wahid di dunia, posisi Indonesia sangat diperhitungkan bagi investor yang ingin membangun pabrik baterai.
CEO Tesla Elon Musk juga pernah memuji cadangan nikel Indonesia. Pada 27 Juli 2020 lalu, Elon Musk yang kini menjadi orang terkaya di dunia menyebut bahwa nikel menjadi tantangan terbesar untuk produksi baterai dengan daya tahan tinggi dan produksi massal.
“Nikel adalah tantangan terbesar untuk [produksi] baterai dengan daya tahan tinggi dan produksi massal. Australia & Kanada dengan cukup baik. Produksi nikel AS secara obyektif sangat timpang. Indonesia hebat!” ungkap Elon Musk di Twitter.
CEO Tesla Motor Inc, Elon Musk./Bloomberg
Bak gayung bersambut, sejak Oktober 2020, Tesla tengah menjajaki pembicaraan dengan Pemerintah Indonesia untuk membangun pabrik. Kawasan industri di Batang bahkan disebut siap menampung kucuran modal dari Tesla. Namun, belakanga diketahui, Antam dan PT Timah Tbk. sebetulnya sudah masuk dalam rantai produksi Tesla.
Sebelum tutup tahun 2020, pemerintah mengumumkan raksasa Korea Selatan LG Energy Solution bakal membangun pabrik sel baterai di Indonesia dengan investasi US$9,8 miliar atau setara Rp142 triliun. Kabar ini membuat saham ANTM semakin di atas angin.
Tidak bisa dipungkiri, sentimen Tesla menjadi katalis positif bagi pergerakan saham ANTM. Tesla dan Elon Musk seolah menjadi juru selamat bagi saat saham ANTM sedang terpuruk.
Secara kumulatif sejak awal tahun hingga 27 Januari 2021, saham ANTM masih menguat 31,78 persen. Namun, sejak menyentuh level 3.180 pada 14 Januari 2021, hawa tidak sedap mulai menyergap.
Dalam dua sesi beruntun (18 dan 19 Januari 2021), saham ANTM terkena auto reject bawah (ARB). Pergerakan saham ANTM saat itu bikin waswas karena ditimpa sentimen negatif dari pemberitaan soal gugatan 1,1 ton emas atau setara Rp817 miliar.
Di media sosial, investor mulai curhat karena ‘nyangkut’ di saham ANTM. Dasar netizen Indonesia, entah berharap atau sekadar bercanda, mereka memberikan ultimatum kepada Elon Musk.
Investor meyakini Elon Musk bakal menjadi juruselamat bagi saham ANTM. Seorang netizen di Twitter bahkan menyebut ANTM sebagai Analisis Nunggu Tesla Masuk! Ya memang sih, suka tidak suka, saham ANTM memang bergerak naik, salah satunya karena sentimen rencana investasi Tesla.
Maka tidak tanggung-tanggung, sejumlah pemilik akun Twitter meminta pendiri perusahaan mobil listrik Tesla ini segera datang ke Indonesia. Elon Musk diancam diboikot hingga disantet bila tak kunjung datang.
Kabar Elon Musk akan ke Indonesia santer terdengar sejak akhir tahun lalu. Pada medio Desember 2020, Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan bahkan mengatakan Musk akan berkunjung ke Indonesia.
“Tesla juga telah menyatakan minat yang kuat dan mereka akan lakukan kunjungan di Januari 2021," katanya dalam acara Public Launching KBLBB, Kamis (17/12/2020).
Baca Juga : Bos Tesla Elon Musk Kena Ultimatum Warganet +62 |
---|
Ada banyak cerita keluh kesah, senda gurau, dan optimisme soal saham ANTM di media sosial. Silahkan berkunjung ke Twitter. Berbagai curahan hati soal saham ANTM dan saham lain yang senasib tersaji di sana.
Hal-hal tersebut sesungguhnya mencerminkan statistik yang mencengangkan. Betapa antusiasme investor terhadap ANTM begitu besar. Mari kita tengok data.
Per Desember 2019, Jumlah pemegang saham Antam perorangan mencapai 2,78 miliar lembar atau setara 11,58 persen. Jumlah pemegang saham ANTM dari kalangan ritel alias perorangan mencapai 64.731 atau 97 persen dari total pemegang saham Antam.
Setahun berselang, per 31 Desember 2020, investor ritel mengempit 3,46 miliar lembar atau setara 14,42 persen. Maka, ada kenaikan 24 persen dari jumlah saham Antam yang dipegang investor ritel.
Sementara itu,jumlah pemegang saham Antam dari kalangan ritel mencapai 140.722 investor. Tang ting tung, angka itu melesat 117 persen dibandingkan dengan posisi akhir 2019.
Di awal tahun, transaksi saham ANTM juga terbilang fantastis. Data RTI menunjukkan, nilai transaksi saham ANTM dalam periode 4 Januari 2021 hingga 27 Januari 2021 mencapai Rp55,4 triliun, hampir 15 persen dari nilai transaksi indeks harga saham gabungan (IHSG) selama periode tahun berjalan.
Lantas bagaimana rekomendasi saham ANTM ke depan?
Bisnis menghimpun rekomendasi para analis dalam konsensus Bloomberg. Hasilnya, Jumlah pemegang saham Antam perorangan mencapai 2,78 miliar lembar atau setara 11,58 persen. Jumlah pemegang saham ANTM dari kalangan ritel alias perorangan mencapai 64.731 atau 97 persen dari total pemegang saham Antam.
Setahun berselang, per 31 Desember 2020, investor ritel mengempit 3,46 miliar lembar atau setara 14,42 persen. Maka, ada kenaikan 24 persen dari jumlah saham Antam yang dipegang investor ritel.
Sementara itu,jumlah pemegang saham Antam dari kalangan ritel mencapai 140.722 investor. Tang ting tung, angka itu melesat 117 persen dibandingkan dengan posisi akhir 2019.
Dari 18 analis, sebanyak 14 analis merekomendasikan beli untuk saham ANTM. Adapun 2 analis menyarankan hold atau tahan dan 2 analis lain merekomendasikan jual.
Target harga saham ANTM dari 18 analis sebesar 2.320,56. Angka itu sudah terlampaui bila merujuk pergerakan saham ANTM pada penutupan perdagangan kemarin.
Nah, sekarang keputusan kembali ke tangan Anda, duhai investor.