Bisnis.com, JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah 0,79 persen ke posisi 6.091,80 pada sesi pertama perdagangan hari ini, Rabu (27/1/2021). Investor asing tampak melego saham-saham badan usaha milik negara.
Berdasarkan data Bloomberg, IHSG dibuka menguat di level 6.153,07. Namun tidak berselang lama amblas hingga sempat meninggalkan level 6.000. Pada pukul 09.42 WIB, IHSG anjlok 2,24 persen atau 137,35 poin menjadi 6.002,82. Sepanjang babak pertama, IHSG bergerak di rentang 5.998,89 hingga 6.154,60.
Indeks IDXCYCLIC atau indeks yang berisi emiten sektor barang konsumer turun paling tajam sebesar -1,83 persen. Indeks tersebut merupakan bagian dari IDX Industrial Classification (IDX-IC), klasifikasi sektor baru yang diperkenalkan mulai pekan ini.
Secara umum, sebanyak 379 saham melemah dan 141 saham stagnan dibandingkan dengan posisi kemarin. Hanya 97 saham yang berhasil menguat sepanjang babak pertama perdagangan hari ini.
Total transaksi saham mencapai 13,41 miliar lembar dengan nilai transaksi Rp12,86 triliun. Investor asing tampak mencetak aksi beli bersih atau net buy sebesar Rp18,88 miliar di seluruh pasar.
Saham BUMN terpantau banyak dilego investor asing. Pada saham PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. investor asing mencetak net foreign sell sebesar Ro109,6 miliar. Saham BBRI ditutup melemah 1,08 persen ke level 4.600.
Baca Juga
Kemudian saham PT Semen Indonesia (Persero) Tbk, juga turun 2,13 persen ke level 11.500. Pada saham SMGR, investor asing mencatat net sell Rp17,9 miliar.
Tidak ketinggalan, saham PT Jasa Marga (Persero) Tbk. juga melemah 0,87 persen ke level 4.540. Investor asing mencatat net sell Rp3,5 miliar atas saham JSMR hingga sesi pertama perdagangan hari in.
Sebelumnya, Analis Binaartha Sekuritas M. Nafan Aji Gusta Utama mengatakan bahwa IHSG saat ini dikelilingi sentimen negatif sehingga wajar pelemahan indeks tidak terbendung.
Dia menjelaskan bahwa kebijakan pemerintah untuk memperpanjang masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di sejumlah wilayah Jawa-Bali telah memberatkan laju pergerakan IHSG.
Belum lagi, kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di tanah air yang dipastikan menembus 1 juta merupakan sentimen negatif bagi pasar sehingga penurunan indeks juga semakin tidak tertahan.
“Selain itu, kebijakan politik luar negeri Presiden AS Joe Biden yang lebih tegas terhadap China membuat pasar khawatir bahwa hal tersebut bisa berpengaruh terhadap hubungan perdagangan di antara kedua negara memanas,” ujar Nafan kepada Bisnis, Selasa (26/1/2021).