Bisnis.com, JAKARTA - Emiten kontraktor pelat merah PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. akan menjadi investor sekaligus kontraktor dalam proyek Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Jatiluhur I.
Sekretaris Perusahaan Wijaya Karya Mahendra Vijaya mengatakan perseroan berkongsi dengan PT Jaya Konstruksi Manggala Pratama Tbk. dan PT Tirta Gemah Ripah dalam menggarap salah satu proyek SPAM terbesar di Indonesia itu.
Berdasarkan keterangan resmi WIKA di Bursa Efek Indonesia, Selasa (29/1/2021), WIKA melansir ketiga belah pihak telah membentuk usaha patungan dilakukan pada 15 Januari 2021.Adapun perusahaan patungan itu dinamakan PT WIKA Tirta Jaya Jatiluhur.
WIKA memiliki porsi 30 persen di perusahaan patungan tersebut dan menyetor modal awal sebesar Rp3 miliar. Sementara itu, JKON memiliki porsi saham 60 persen dan 10 persen lainnya dimiliki TGR.
Mahendra menuturkan, saat ini belum dapat menyampaikan keterangan rinci karena masih ada hal-hal yang harus didiskusikan bersama anggota konsorsium.
“Terkait SPAM Jatiluhur mohon maaf belum bisa memberikan keterangan detail-nya. Kami sebagai investor dan kontraktor juga, sesuai porsi yang disepakati dengan partner,” kata Mahendra kepada Bisnis, Rabu (20/1/2021).
Baca Juga
Pada penutupan perdagangan hari ini, saham WIKA menguat 40 poin atau 1,9 persen ke level 2.140. Saham WIKA diperdagangkan sebanyak 94,5 juta lembar dengan nilai transaksi Rp196,23 miliar. Investor asing mencetak net sell atas saham WIKA hari ini sebanyak Rp13,34 miliar.
Sebelumnya, konsorsium yang digawangi WIKA, JKON, dan TGR resmi memenangi lelang proyek kerja sama pemerintah dan badan usaha Sistem Penyediaan Air Minum Regional Jatiluhur I.
Ketua Panitia Pengadaan Proyek Denik Haryani dalam surat resmi pengumuman dengan Nomor 01/PENG/KPBU-Pm.4/2020 menyatakan bahwa berdasarkan hasil evaluasi sampul II, konsorsium tersebut memenangi lelang proyek dengan jangka waktu perjanjian KPBU selama 30 tahun.
"Pada peringkat pertama yaitu Konsorsium PT Jaya Konstruksi Manggala Pratama Tbk-PT Wijaya Karya Tbk., dan PT Tirta Gemah Ripah," tulis pengumuman tersebut yang dikutip Bisnis, Selasa (3/11/2020).
Total nilai investasi proyek ini yang dialokasikan konsorsium ini adalah Rp1,67 triliun dengan tarif air minum terendah Rp2.799 /meter kubik untuk wilayah DKI Jakarta.