Bisnis.com, JAKARTA – Emiten distributor sepeda motor PT Mitra Pinasthika Mustika Tbk. (MPMX) memproyeksikan pertumbuhan pendapatan hingga 15 persen pada 2021. Sementara itu, efisiensi pun terus dilakukan guna mempertahankan bottom line yang positif.
GM Corporate Communication & Sustainability Mitra Pinasthika Mustika Natalia Lusnita menuturkan terus berupaya menjaga kinerja positif pada laba bersih perusahaan.
"Secara umum kami menargetkan kenaikan pendapatan sebesar 10 persen--15 persen dengan menjaga positif bottom line. Tentunya angka pertumbuhan ini nantinya akan dipengaruhi berbagai faktor internal maupun eksternal," ujarnya kepada Bisnis, Rabu (20/1/2021).
Hal ini, terangnya, masih realistis mengingat industri otomotif belum sepenuhnya pulih pasca terhantam pandemi Covid-19. Namun, dia optimistis bahwa strategi efisiensi yang dijalankan pada 2020 ini dapat berjalan dengan baik hingga 2021.
Di sisi lain, sejalan dengan pemulihan ekonomi, emiten berkode MPMX tersebut melihat akan ada peluang dan kesempatan baik untuk kegiatan bisnis, baik dari kebutuhan asuransi umum, kebutuhan transportasi dan penjualan sepeda motor juga akan ikut pulih secara perlahan.
"Optimisme pasar yang semakin baik dan berangsur pulih kami yakini akan berdampak pada sektor ritel dan distribusi sehingga dapat meningkatkan realisasi penjualan," katanya.
Baca Juga
Untuk mendukung hal tersebut, MPMX terus berkoordinasi dengan mitra-mitra leasing Perseroan untuk mempermudah penyaluran leasing. Di sektor transportasi dan asuransi, MPMX terus berupaya mengembangkan portofolio produk ke konsumen yang diharapkan secara langsung dapat meningkatkan penjualan pada 2021.
Adapun, sepanjang 2020, MPMX memproyeksikan akan mencatatkan penurunan pendapatan sekitar 25 persen--30 persen dari realisasi pendapatan tahun 2019.
Pada 2019, emiten berkode saham MPMX tersebut membukukan pendapatan sebesar Rp16,81 triliun. Dengan demikian, hitungan Bisnis diperkirakan pendapatannya tergerus menjadi hanya Rp 11,77 triliun-Rp 12,61 triliun pada 2020.
Dari kinerja 2019, perseroan membukukan laba kotor sebesar Rp1,41 triliun, tumbuh 22,88 persen secara tahunan. Adapun, perolehan laba neto dari operasi yang dilanjutkan mencapai Rp502,56 miliar, naik signifikan dari posisi pada 2018 sebesar Rp46,73 miliar. Laba bersih sebesar Rp433,06 miliar ditopang oleh pertumbuhan pendapatan, efisiensi, dan perampingan struktur anak usaha