Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Konsumsi Masyarakat Membaik, Rupiah Tetap Terkoreksi

Nilai rupiah ditutup melemah tipis 10 poin di level Rp14.080 dari penutupan sebelumnya di level Rp14.070. Sementara itu, indeks dolar AS terpantau melemah 0,16 persen ke 90,6160.
Tumpukan uang dolar dan rupiah di Kantor Cabang Bank Mandiri di Jakarta, Kamis (14/1/2021). Bisnis/Himawan L Nugraha
Tumpukan uang dolar dan rupiah di Kantor Cabang Bank Mandiri di Jakarta, Kamis (14/1/2021). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA – Nilai tukar rupiah kembali ditutup melemah pada perdagangan hari ini di tengah membaiknya tingkat konsumsi masyarakat dan prospek perbaikan penyaluran kredit.

Berdasarkan data Bloomberg pada Selasa (19/1/2021), nilai rupiah ditutup melemah tipis 10 poin di level Rp14.080 dari penutupan sebelumnya di level Rp14.070. Sementara itu, indeks dolar AS terpantau melemah 0,16 persen ke 90,6160.

Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi dalam laporannya mengatakan salah satu faktor yang mempengaruhi pergerakan rupiah adalah membaiknya konsumsi masyarakat di tengah pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) di Jawa – Bali pada Januari 2021.

Tanda-tanda perekonomian ini bisa di lihat dari hasil survey Perbankan Bank Indonesia (BI) menyatakan penyaluran kredit baru akan meningkat pada kuartal I/2021. Hal ini terindikasi dari SBT penyaluran kredit baru Kuartal I/2021 sebesar 49,4 persen, meningkat dari 25,4 persen pada kuartal IV/2020.

Penyaluran kredit baru Kuartal II/2021 diperkirakan didorong oleh kredit modal kerja, diikuti oleh kredit investasi, dan kredit konsumsi

“Hasil survei mengindikasikan responden tetap optimis terhadap pertumbuhan kredit untuk keseluruhan tahun 2021,” katanya.

Sementara itu, dari luar negeri, investor menunggu komentar dari calon Menteri Keuangan Janet Yellen, tentang langkah-langkah stimulus AS dan dolar selama sidang konfirmasi Senatnya di kemudian hari.

Yellen akan bersaksi di depan Komite Keuangan Senat dan kemungkinan akan membicarakan beragam topik mulai dari kebijakan valuta asing hingga pajak.

Yellen diharapkan menegaskan komitmen AS terhadap nilai tukar yang ditentukan pasar dan menunjukkan bahwa negara tidak akan mengintervensi untuk melemahkan nilai dolar demi keunggulan kompetitif.

Untuk perdagangan besok, Ibrahim memprediksi nilai rupiah kemungkinan akan berbalik menguat di level Rp14.035 - Rp14.100.   

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper