Bisnis.com, JAKARTA — Anak usaha PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk., PT Dayamitra Telekomunikasi (Mitratel) dijadwalkan akan melantai di Bursa Efek Indonesia secepat-cepatnya kuartal terakhir tahun ini.
VP Investor Relation Telkom Andi Setiawan mengatakan dalam lini masa yang direncanakan perseroan, initial public offering (IPO) Mitratel dapat dilakukan antara kuartal IV/2021 hingga paruh pertama 2022 dengan tetap memerhatikan kondisi pasar modal.
"Jadi saat ini masih dalam tahap persiapan, untuk mengawal agar proses IPO dapat dilakukan sesuai rencana,” katanya kepada Bisnis, Selasa (12/1/2021).
Sementara itu, dalam rentang waktu persiapan tersebut Andi mengatakan pengalihan kepemilikan menara dari entitas anak Telkom lainnya, PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel) ke Mitratel akan kembali dilaksanakan.
“Terkait menara, kemungkinan masih ada yang dapat dikonsolidasikan ke Mitratel. Namun kami belum mengetahui jumlahnya berapa banyak,” tambah Andi.
Seperti diketahui, pertengahan Oktober 2020 lalu, Telkomsel melepas kepemilikannya atas 6.050 menara telekomunikasi kepada Mitratel dengan nilai Rp10,3 triliun. Pengalihan kepemilikan dilakukan secara bertahap hingga ditargetkan selesai pada akhir triwulan I/2021.
Adapun kesepakatan tersebut ditandai dengan penandatanganan Perjanjian Jual Beli Bersyarat (Conditional Sale and Purchase Agreement/CSPA) oleh Direktur Utama Telkomsel Setyanto Hantoro dan Direktur Utama Mitratel Theodorus Ardi Hartoko.
Direktur Utama Mitratel Theodorus Ardi Hartoko menyampaikan aksi korporasi tersebut merupakan salah satu strategi bisnis untuk meningkatkan kapabilitas dari sisi aspek infrastruktur telekomunikasi.
Dia meyakini dengan pengalihan kepemilikan 6.050 menara tersebut dapat memperkuat bisnis Mitratel secara fundamental. Adapun, dengan penambahan menara dari Telkomsel, jumlah menara Mitratel saat ini menjadi 22.050 menara.
”Ini menjadi potensi yang baik dan menciptakan nilai tambah bagi Mitratel yang akan berdampak positif pada penguatan industri telekomunikasi nasional, khususnya sektor menara telekomunikasi,” ujar Theodorus, Selasa (20/10/2020) silam.
Direktur Strategic Portfolio Telkom Budi Setyawan Wijaya menambahkan aksi korporasi yang dilakukan Telkomsel dan Mitratel merupakan bagian dari penataan portofolio Telkom Group demi optimalisasi bisnis dan aset yang dimiliki serta memastikan optimal value bagi pemegang saham.
“Langkah ini juga merupakan upaya untuk value creation bisnis tower dan memastikan agar setiap entitas anak perusahaan dapat fokus dalam melakukan penguatan pada lini bisnisnya masing-masing,” tutur Budi dalam kesempatan yang sama.