Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Lo Kheng Hong Pegang 5 Persen, Saham Gajah Tunggal (GJTL) Langsung ARA

Per 6 Januari 2020, Lo Kheng Hong memegang 5,06 persen saham GJTL.
Investor saham yang dijuluki Warren Buffet Indonesia Lo Kheng Hong memaparkan materinya pada acara Mega Talkshow Investasi 2020 di Aula Barat Institut Teknologi Bandung (ITB), Bandung, Jawa Barat, Sabtu (7/3/2020). Bisnis/Rachman
Investor saham yang dijuluki Warren Buffet Indonesia Lo Kheng Hong memaparkan materinya pada acara Mega Talkshow Investasi 2020 di Aula Barat Institut Teknologi Bandung (ITB), Bandung, Jawa Barat, Sabtu (7/3/2020). Bisnis/Rachman

Bisnis.com, JAKARTA - Investor kawakan Indonesia, Lo Kheng Hong, mengakumulasi saham produsen ban PT Gajah Tunggal Tbk. (GJTL) di atas 5 persen.

Berdasarkan data Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) yang dipublikasikan Bursa Efek Indonesia (BEI), per 6 Januari 2020, Lo Kheng Hong memegang 5,06 persen saham GJTL.

Kepemilikan tersebut pun menambah portofolio saham LKH di atas 5 persen. Pria yang kerap dijuluki Warren Buffet Indonesia itu pun memegang 5,68 persen saham PT Global Mediacom Tbk. (BMTR), entitas Grup MNC.

Selain itu, LKH tetap setiap memegang saham Grup Indika, yakni PT Mitrabahtera Segara Sejati Tbk. (MBSS) sebesar 5,79 persen dan PT Petrosea Tbk. (PTRO) 15,01 persen.

Dalam perdagangan Bursa Efek Indonesia, Jumat (8/1/2021) sekitar awal sesi II pukul 13.40 WIB, saham GJTL melejit hingga 25 persen atau naik 165 poin menjadi Rp825. Saham GJTL pun mengalami auto reject atas (ARA).

Sebulan terakhir, saham GJTL naik 46,02 persen. Kapitalisasi pasarnya Rp2,87 triliun dengan price to earning ratio (PER) negatif -20,61 kali.

Dari sisi kinerja fundamental, Gajah Tunggal berbalik merugi pada kuartal III/2020 di tengah pandemi Covid-19. Gajah Tunggal memiliki produk andalan GT Radial pada kategori ban mobil dan IRC pada kategori ban motor.

Berdasarkan laporan keuangan perseroan, emiten berkode saham GJTL itu membukukan rugi bersih periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada entitas induk sebesar Rp104,59 miliar.

Pencapaian itu berbalik dari kuartal III/2019 yang berhasil mencatatkan laba bersih periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada entitas induk sebesar Rp139,5 miliar.

Adapun, perseroan membukukan pendapatan sebesar Rp9,61 triliun, turun 19,4 persen dari pendapatan kuartal III/2019 sebesar Rp11,9 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Finna U. Ulfah
Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper