Bisnis.com, JAKARTA - Bursa saham Amerika Serikat (AS) bergerak labil menyusul kekhawatiran pelaku pasar terhadap potensi lockdown di tengah distribusi vaksin yang sudah berjalan.
Berdasarkan data Bloomberg, indeks S&P 500 sempat menguat di awal perdagangan Senin (4/1/2021). Namun, indeks acuan tersungkur ke zona merah pada pukul 21.43 WIB atau 09.43 Waktu New York.
Indeks S&P 500 turun dari level tertinggi, dipicu pergerakan saham-saham teknologi. Sebelumnya di awal perdagangan, indeks tampak bergerak maju ditopang saham-saham komoditas dan ritel.
Pelaku pasar mempertimbangkan proyeksi inflasi rata-rata di Amerika Serikat yang setidaknya bisa mencapai 2 persen, ekspektasi tertinggi sejak 2018.
Di sisi lain, varian virus corona terdeteksi di AS untuk pertama kalinya pada pekan lalu. Hal ini memicu dorongan untuk menyalurkan vaksin lebih cepat.
Di AS, jumlah kematian akibat virus corona telah melampaui 350.000. Adapun sebelum libur akhir pekan,sebanyak 231.00 kasus baru dilaporkan di empat negara bagian, termasuk New York dan California.
Berikut perkembangan pasar terkini
Saham
- Indeks S&P 500 turun 0,1% pada 9:43 pagi waktu New York.
- Indeks Stoxx Europe 600 melonjak 1,3%.
- MSCI Asia Pacific Index naik 0,8%.
Mata Uang
- Indeks Spot Dolar Bloomberg merosot 0,4%.
- Euro melonjak 0,7% menjadi $ 1,2299.
- Yen Jepang terapresiasi 0,2% menjadi 103,03 per dolar.
Obligasi
- Imbal hasil obligasi 10-tahun AS naik empat basis poin menjadi 0,95%.
- Imbal hasil obligasi 10-tahun Jerman turun satu basis poin menjadi -0,58%.
- Imbal hasil obligasi 10-tahun Inggris meningkat satu basis poin menjadi 0,21%.
Komoditas
- Indeks Komoditas Bloomberg melonjak 1,8%.
- Minyak mentah West Texas Intermediate turun 0,4% menjadi $ 48,31 per barel.
- Emas menguat 2,1% menjadi $ 1,938.55 per ounce.