Bisnis.com, JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat tajam pada sesi pertama di 2021. Saham PT Aneka Tambang Tbk. diborong investor setelah mendapat sentimen positif dari kabar investasi produsen mobil listrik.
Berdasarkan data Bloomberg, IHSG ditutup menguat 125,82 poin atau naik 2,1 persen ke level 6.104,89. Indeks sempat terlempar dari zona hijau di awal perdagangan sebelum menutup sesi pertama dengan kenaikan 1 persen.
Sepanjang perdagangan, IHSG bergerak di rentang 5.929,04 hingga 6.104,89. Sebanyak 299 saham menguat, 108 saham melemah, dan 143 saham stagnan dibandingkan dengan posisi perdagangan terakhir pada 30 Desember 2020.
Sementara itu bursa saham di Asia ditutup variatif. Indeks Topix di Jepang anjlok setelah Perdana Menteri Yoshihide Suga mempertimbangkan keadaan darurat di Tokyo untuk membendung laju Covid-19.
Adapun bursa saham di Korea Selatan dan Australia ditutup menguat. Begitu juga dengan indeks saham di Hong Kong dan China. Kenaikan indeks saham di Asia antara lain ditopang perbaikan indeks manufaktur pada Desember 2020.
Saham PT Aneka Tambang Tbk. dan PT Indosat Tbk. menggila setelah mencetak kenaikan tajam. Saham ANTM naik 13,13 persen ke level 2.190, level tertinggi sepanjang sejarah. Saham ANTM diperdagangkan senilai Rp2,10 triliun. Sementara itu, saham ISAT ditutup melesat 14,85 persen ke level 5.800. Transaksi saham ISAT mencapai Rp268,94 miliar.
Baca Juga
Kinerja saham ANTM memang cenderung ciamik. Tahun lalu, ANTM berhasil meningkat 130 persen, ditopang sentimen kenaikan harga emas dan investasi jumbo di bidang baterai listrik. Perusahaan asal Korea Selatan LG Energy Solution telah berkomitmen untuk investasi bateari listrik US$9,8 miliar atau sekitar Rp142 triliun.
Menteri BUMN Erick Thohir juga akan melakukan penjajakan kerja sama dengan Tesla pada Februari 2020 terkait pengembangan industri mobil listrik di Indonesia. Posisi Antam amat diuntungkan karena akan dilibatkan dalam konsorsium Indonesia Battery Holding.
Sementara itu, kenaikan IHSG secara umumjgua dipengaruhi oleh sentimen positif dari data inflasi. Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan Indeks Harga Konsumen (IHK) pada Desember 2020 mengalami inflasi sebesar 0,45 persen.
Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Setianto mengatakan bahwa inflasi pada Desember ini membuat laju IHK sepanjang tahun kalender (year to date/ytd) dan tahunan mengalami inflasi sebesar 1,68 persen.