Bisnis.com, JAKARTA – Azerbaijan resmi memulai ekspor gas alamnya ke wilayah Eropa melalui jalur Koridor Gas Selatan (Southern Gas Corridor).
Dilansir dari Bloomberg pada Kamis (31/12/2020), ladang gas Shah Deniz milik Azerbaijan yang berada di Laut Kaspia telah memulai ekspornya ke beberapa negara seperti Italia, Yunani, dan Bulgaria.
Adapun ladang gas tersebut sebagian besar dimiliki oleh British Petroleum Plc (BP) sebanyak 28,8 persen. Perusahaan energi milik negara Azebaijan, Socar juga turut memiliki sebagian ladang gas tersebut.
Mitra lain yang terlibat dalam produksi ini adalah Turkiye Petrolleri AO, Petroliam Nasional Bhd, Lukoil PJSC, dan unit perusahaan minyak milik pemerintah Iran.
“Beberapa orang awalnya memandang skeptis proyek ini. Namun, kini gas alam Azerbaijan telah tiba di Eropa,” kata Presiden Socar Rovnaq Abdullayev dikutip dari Bloomberg.
Munculnya produksi gas alam dari Azerbaijan merupakan salah satu bentuk Uni Eropa untuk mengurangi ketergantungannya terhadap pasokan gas alam dari Rusia. Adapun, Rusia rata-rata memasok sepertiga dari total kebutuhan gas alam di Eropa.
Rencananya, Azerbaijan akan mengirimkan 10 juta meter kubik gas alam ke wilayah-wilayah Eropa setiap tahunnya selama 25 tahun ke depan. Rinciannya, sebanyak 8 juta meter kubik akan masuk ke Italia, sementara Yunani dan Bulgaria masing-masing mendapatkan 1 juta meter kubik.
Ke depannya, Azerbaijan berencana untuk memasuki negara-negara Eropa lainnya seiring dengan lebih banyak ladang gas di Laut Kaspia yang akan memulai produksi.
Shah Deniz, yang berarti raja lautan dalam bahasa Azerbaijan, adalah sumber cadangan energi terbesar di Azerbaijan. Berdasarkan data BP, Shah Deniz memiliki cadangan bahan bakar sebanyak 1 triliun meter kubik dan 2 juta barel kondensat.
Sementara itu, Southern Gas Corridor merupakan proyek senilai US$33 miliar yang telah rampung dibangun dalam 7 tahun. Koridor ini terdiri atas jalur pipa (pipeline) sepanjang lebih dari 2.000 mil yang menghubungkan Laut Kaspia dengan Eropa melalui Georgia dan Turki.