Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Saham Berkapitalisasi Kecil Pimpin Penguatan Bursa AS

Indeks Dow Jones Industrial average ditutup menguat 0,24 persen, indeks S&P 500 menguat 0,13 persen, sedangkan indeks Nasdaq Composite menguat 0,15 persen.
Aktivitas perdagangan saham di New York Stock Exchange. Wall Street kembali mencetak rekor tertinggi setelah reli saham-saham teknologi, Selasa (1/9/2020)./Bloomberg
Aktivitas perdagangan saham di New York Stock Exchange. Wall Street kembali mencetak rekor tertinggi setelah reli saham-saham teknologi, Selasa (1/9/2020)./Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA – Bursa saham Amerika Serikat menguat pada perdagangan Rabu (30/12/2020), dengan saham-saham berkapitalisasi kecil mengungguli.

Berdasarkan data Bloomberg, indeks Dow Jones Industrial average ditutup menguat 0,24 persen, indeks S&P 500 menguat 0,13 persen, sedangkan indeks Nasdaq Composite menguat 0,15 persen.

Saham produsen mobil menjadi salah satu pendorong utama indeks S&P 500, sementara indeks Russell 2000 yang terdiri dari emiten berkapitalisasi pasar kecil menguat sekitar 1 persen, kenaikan terbesar dalam hampir dua pekan terakhir.

Perusahaan perjalanan dan rekreasi menguat di Eropa setelah Inggris menyetujui penggunaan vaksin virus corona dari AstraZeneca Plc dan Universitas Oxford, mengimbangi pesimisme yang dipicu oleh peluncuran vaksinasi yang lebih lambat dari yang direncanakan di AS.

Volume perdagangan cenderung tipis selama pekan liburan, dengan volume pada indeks S&P 500 s sekitar 25 persen di bawah rata-rata 30 hari terakhir.

Investor telah mendorong valuasi saham-saham di tengah ekspektasi bahwa distribusi vaksin yang meluas pada tahun 2021 akan menyalakan kembali pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan kinerja perusahaan.

Pemerintah AS telah mulai mengirimkan pembayaran stimulus individu senilai US$600 kepada warga Amerika untuk bantuan pandemi. Namun berita yang mengecewakan datang dari Texas, di mana setidaknya tiga pengiriman vaksin Moderna Inc. tiba dengan suhu penyimpanan di luar ketentuan.

"Investor terus menimbang harapan stimulus terhadap perkembangan negatif pandemi," tulis Tom Essaye, mantan pedagang Merrill Lynch yang mendirikan buletin "The Sevens Report".

"Pasar secara agresif memperkirakan banyak resolusi positif untuk peristiwa ini [dan lebih banyak lagi] pada tahun 2021," lanjutnya, seperti dikutip Bloomberg.

Menjelang akhir tahun yang penuh gejolak, aset berisiko seperti saham, obligasi korporasi, dan Bitcoin berada pada atau mendekati rekor tertinggi. MSCI World Index diperkirakan mengakhiri tahun ini dengan penguatan 14 persen lebih tinggi, setelah melonjak hampir 68 persen sejak level terendah pada Maret.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper