Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Dibayangi Pandemi, Ini Catatan Positif Pasar Modal Indonesia Selama 2020

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menilai dominasi investor lokal tahun ini makin solid di tengah tren aksi jual oleh oleh investor asing. Di sisi lain, jumlah investor pasar modal juga telah meningkat 56 persen.
Ketua Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso memberikan kata sambutan pada Pertemuan Tahunan Industri Jasa Keuangan 2019 dan Arahan Presiden RI di Jakarta, Jumat (11/1/2019). Bisnis/Nurul Hidayat
Ketua Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso memberikan kata sambutan pada Pertemuan Tahunan Industri Jasa Keuangan 2019 dan Arahan Presiden RI di Jakarta, Jumat (11/1/2019). Bisnis/Nurul Hidayat

Bisnis.com, JAKARTA - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menilai pasar modal dalam negeri semakin likuid dan dalam kendati dibayangi sentimen tamu tak diundang pandemi Covid-19.

Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso mengatakan bahwa pandemi Covid-19 yang terjadi hampir sepanjang tahun 2020 tidak serta merta menyurutkan semangat para pelaku pasar modal untuk mengambil momentum meningkatkan kinerja.

“Pasar modal kita tercatat semakin likuid dan dalam, tercermin dari naiknya rata-rata frekuensi perdagangan menjadi yang tertinggi di Aseanujar Wimboh saat seremoni penutupan perdagangan Bursa Efek Indonesia 2020, Rabu (30/12/2020).

Dia menerangkan, jumlah investor pasar modal naik 56 persen menjadi 3,87 juta investor dibandingkan dengan tahun lalu. Dominasi investor ritel juga semakin solid dan mampu menopang indeks saat investor asing gencar melakukan aksi jual.

Hingga 29 Desember 2020 total arus dana asing keluar di pasar modal mencapai Rp47,89 Triliun dan Rp86,83 Triliun di pasar SBN per 28 Desember lalu.

Pada penutupan perdagangan Rabu (30/12/2020), IHSG parkir di level 5.979,073, terkoreksi 0,95 persen dari perdagangan sebelumnya. Sepanjang 2020, IHSG tercatat melemah 5,09 persen.

Sementara itu dari sisi suplai,antusiasme korporasi menggalang dana melalui penawaran umum ternyata juga masih terjaga di masa pandemi. Sepanjang 2020, terdapat 53 emiten baru dimana 51 perusahaan telah tercatat di bursa.

Adapun, jumlah tersebut merupakan yang tertinggi di Asean. Selain itu, total penghimpunan dana melalui penawaran umum pada 2020 telah mencapai Rp118,7 triliun.

Wimboh berharap capaian tahun ini akan menjadi katalis positif bagi kinerja pasar modal pada tahun depan dan berkontribusi untuk bangkitnya perekonomian Indonesia.

“Mari kita bangun optimisme bahwa setelah melewati ujian ini, kita akan lebih kuat dan resilient dalam menghadapi tantangan- tantangan ke depan,” papar Wimboh.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Finna U. Ulfah
Editor : Rivki Maulana
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper