Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Investor Asing Net Sell Rp380 Miliar, Saham-saham Ini Paling Banyak Dilego

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah 0,84 persen di sesi pertama perdagangan hari ini, Selasa (22/12/2020). Saham-saham big caps menjadi sasaran jual asing.
Karyawan berada di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Kamis (12/11/2020). Bisnis/Himawan L Nugraha
Karyawan berada di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Kamis (12/11/2020). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menutup sesi pertama perdagangan hari ini dengan pelemahan cukup dalam. Saham-saham berkapitalisasi jumbo alias big caps dilego investor asing.

Berdasarkan data Bloomberg, IHSG ditutup melemah 51,73 poin atau 0,84 persen ke level 6.113,89. Indeks dibuka di level 6.146,64 dan bergerak di rentang 6.106,35 hingga 6.174,45. Sebanyak 168 saham menguat, 308 saham melemah, dan 142 saham stagnan. Secara sektoral, 9 sektor melemah dan hanya 1 sektor yang menguat. 

Total perdagangan saham mencapai 15,76 miliar lembar dengan nilai transaksi Rp10,46 triliun. Investor asing mencatat net sell atau aksi jual bersih senilai Rp390,38 miliar di pasar reguler.

Berdasarkan data yang dihimpun Bisnis, saham PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. tercatat sebagai saham yang paling banyak dilego investor asing hingga sesi pertama berakhir. Saham berkode BMRI mencatat net foreign sell sebanyak Rp92,4 miliar. Saham BMRI ditutup melemah 2,61 persen ke level 6.525 pada sesi pertama.

Kemudian saham Grup Salim juga banyak diobral investor asing. Saham PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. dan PT Indofood Sukses Makmur Tbk. masing-masing mencetak net foreign sell Rp33,3 miliar dan Rp25,4 miliar. 

Tidak ketinggalan, saham PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. juga mendarat di zona merah dengan pelemahan 1,7 persen. Saham TLKM dilego asing dengan torehan net foreign sell Rp22,7 miliar.

Untuk diketahui, sebagian besar saham Asia merosot sejak varian baru virus corona di Inggris muncul sehingga menimbulkan kekhawatiran baru saat proses vaksinasi di beberapa justru telah dimulai. Varian virus baru juga telah memicu gelombang lockdown dan pembatasan perjalanan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rivki Maulana
Editor : Rivki Maulana
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper