Bisnis.com, JAKARTA - Investor siap menyerap emisi obligasi korporasi yang diprediksi semakin marak pada tahun depan.
Associate Director Fixed Income Anugerah Sekuritas Ramdhan Ario Maruto mengatakan bahwa permintaan instrumen investasi meningkat pada tahun depan seiring dengan prospek pemulihan ekonomi.
Hal itu juga sebagai imbas dari pandemi Covid-19 yang membuat investor cenderung lebih hati-hati untuk masuk ke instrumen aset berisiko seperti obligasi korporasi.
Apalagi, tren suku bunga yang rendah dan membaiknya situasi pasar menjelang akhir tahun telah membuat surat berharga negara (SBN) secara yield mengalami penurunan.
“Dengan sentimen-sentimen itu, investor ini tentu ada kebutuhan untuk mengoptimalkan nilai investasi mereka, akhirnya obligasi korporasi pun bisa jadi pilihan mereka untuk balance portofolionya,” ujar Ramdhan kepada Bisnis, Kamis (17/12/2020).
Selain itu, tren suku bunga yang rendah itu pun membuat instrumen pasar keuangan lainnya menjadi kalah menarik dengan obligasi korporasi.
Kendati demikian, Ramdhan menuturkan bahwa investor masih akan cenderung tetap berhati-hati dan menjadi lebih selektif untuk memilih obligasi korporasi yang ingin diinvestasikan.
Untuk diketahui, PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) memproyeksikan penerbitan surat utang korporasi dapat mencapai Rp159 triliun pada 2021 mendatang. Jumlah tersebut lebih tinggi dibandingkan dengan proyeksi realisasi penerbitan surat utang pada tahun ini.