Bisnis.com, JAKARTA – Emiten beras PT Buyung Poetra Sembada Tbk. (HOKI) atau BPS mengalokasikan belanja modal sebesar Rp100 miliar untuk investasi mesin pengering dan pecah kulit. Belanja modal juga akan digunakan untuk perluasan usaha melalui strategi diversifikasi produk
Investor Relations Buyung Poetra Sembada Dion Surijata mengatakan investasi mesin pengering dibutuhkan untuk menurunkan biaya produksi secara bertahap. Tahun depan, emiten bersandi HOKI itu menargetkan kapasitas produksi bisa mencapai 75 ton per jam dan bertambah menjadi 95 ton per jam pada 2022.
“Dengan menambah fasilitas pengering diharapkan secara bertahap biaya produksi HOKI akan menurun di masa mendatang,” ujarnya dalam public expose perseroan, Selasa (15/12/2020).
Sementara itu, hingga September 2019, realisasi belanja modal perseroan mencapai angka Rp79,7 miliar. Sebagian besar belanja modal digunakan untuk ekspansi pabrik di Sumatra Selatan.Dengan adanya penambahan pabrik ini, produsen beras Topi Koki berencana untuk membidik pangsa pasar baru.
Secara umum, HOKI menyatakan sejak wabah Covid-19 melanda Indonesia, permintaan beras di pasar tradisional mengalami penurunan akibat adanya pembatasan sosial.
Namun, secara kuartalan pada 2020 ini, margin kotor HOKI mengalami kenaikan menjadi 12.1 persen pada kuartal III/2020 dibandingkan dengan kuartal II/2020 yang hanya sebesar 11.4 persen.
Di sisi lain, HOKI juga sedang membangun pembangkit listrik tenaga sekam sebagai solusi pengelolaan limbah sekam serta untuk memenuhi kebutuhan listrik untuk mesin produksi di pabrik Sumatera Selatan. Dengan pembangkit listrik tersebut, perseroan dapat mengelola limbah sekam sebanyak 120 ton untuk dijadikan tenaga listrik sebesar 3 megawatt.