Bisnis.com, JAKARTA - Investor asing mencatat aksi jual bersih atau foreign net sell sebesar Rp236,12 miliar pada sesi pertama perdagangan hari ini, Kamis (10/12/2020). Dalam sebulan terakhir, net sell asing telah mencapai Rp2,98 triliun.
Kendati demikian, aksi jual tidak mempengaruhi laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang ditutup menguat 0,66 persen di sesi pertama. Berdasarkan data Bloomberg, indeks dibuka di level 5.977 dan sempat menyentuh level 6.004,42 di awal perdagangan sebelum ditutup di posisi 5.983,6.
Dalam sebulan terakhir, IHSG juga terus berkibar dengan mencetak kenaikan 8,60 persen. Indeks ditutup menguat dalam 17 sesi dan hanya melemah di enam sesi. Adapun pada sesi kemarin Bursa Efek Indonesia meliburkan perdagangan seiring dengan pelaksanaan pilkada serentak.
Total perdagangan saham di sesi pertama mencapai 18,65 miliar lembar dengan nilai transaksi Rp11,48 triliun. Kenaikan indeks secara langsung juga mengerek kapitalisasi pasar atau market capitalization (marcap) yang kini berada di posisi Rp6.985,18 triliun.
Di akhir sesi pertama, sebanyak 245 saham menguat, 207 saham melemah, dan 160 saham stagnan. Berdasarkan persentase kenaikan harga, saham PT Gunawan Dianjaya Steel Tbk. menjadi top gainers dengan kenaikkan 19,82 persen ke posisi 133. Adapun saham PT Indofarma Tbk. hampir menyentuh level auto reject bawah setelah turun 6,99 persen ke level 4.390.
Di sisi lain, saham PT Bank Central Asia Tbk. tercatat sebagai saham yang paling banyak diborong investor asing senilai Rp267 miliar. Saham berkode BBCA naik 1,31 persen ke level 425.
Sementara itu saham PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. tercatat sebagai saham yang paling banyak dilego investor asing pada sesi pertama. Saham BNI dilego asing dengan catatan net sell Rp69,2 miliar.