Bisnis.com, JAKARTA - PT Blue Bird Tbk. memperkirakan bisa kembali mendulang keuntungan pada semester kedua tahun depan. Tahun ini, kinerja Blue Bird tertekan akibat dampak pandemi virus corona (Covid-19).
Direktur Independen Blue Bird Eko Yuliantoro mengatakan pada kuartal III/2020 kinerja perseroan telah berangsur pulih. Hal ini tecermin dari kenaikan pendapatan bersih dari segmen taksi senilai Rp297,32 miliar atau naik 72,08 persen dibandingkan dengan kuartal II/2020.
“Dengan pencapaian hampir 75 persen tersebut, diharapkan Blue Bird akan mencatatkan laba kembali mulai semester II/2021,” kata Eko dalam paparan publik secara daring, Kamis (10/12/2020).
Eko menambahkan bahwa saat ini pihaknya tengah menyusun anggaran dan target kinerja untuk 2021. Emiten bersandi saham BIRD ini pun tak berharap banyak pada semester I/2021 sehingga melihat lebih realistis dengan mengantisipasi kinerja masih akan tertekan.
Baru pada semester II/2021 ketika kondisi lebih dapat terbaca dan ditopang oleh strategi efisiensi yang dilakukan selama ini, BIRD berharap struktur perseroan sudah lebih baik bahkan dibandingkan sebelum pandemi.
“Kami harapkan mudah-mudahan semester pertama itu kami sudah mencapai break even level dan seterusnya bisa membukukan laba kembali,” ujar Eko.
Baca Juga
Berdasarkan laporan keuangan kuartal III/2020, Blue Bird membukukan pendapatan Rp1,55 triliun per 30 September 2020. Realisasi itu turun 47,55 persen dari Rp2,96 triliun periode yang sama tahun lalu.
BIRD juga mencetak rugi bersih Rp156,01 miliar pada kuartal III/2020. Pencapaian itu berbanding terbalik dengan perolehan laba bersih sebesar Rp229,33 miliar pada periode yang sama tahun lalu.
Secara kuartalan, kinerja BIRD memang meningkat. Pada akhir September 2020, Blue Bird membukukan pendapatan bersih dari segmen taksi Rp297,32 miliar. Jumlah yang dikantongi naik 72,08 persen dari posisi 30 Juni 2020.