Bisnis.com, JAKARTA - J.P. Morgan Sekuritas Indonesia melihat keberadaan Sovereign Wealth Fund (SWF) akan lebih menguntungkan emiten operator tol dan semen dibandingkan perusahaan kontraktor jalan tol atau BUMN karya.
Head of Indonesia Research & Strategy J.P. Morgan Sekuritas Indonesia Henry Wibowo mengatakan SWF memiliki mandat investasi pemerintah yang membidik imbal hasil jangka panjang dan mendukung pengembangan ekonomi.
J.P. Morgan Sekuritas Indonesia lebih memilih sektor operator jalan tol seperti PT Jasa Marga (Persero) Tbk. (JSMR) dan semen seperti PT Indocement Tunggal Prakasa Tbk. (INTP) dan PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. (SMGR) yang akan lebih diuntungkan pertama oleh SWF, ketimbang emiten kontraktor seperti PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. (WIKA), PT Waskita Karya (Persero) Tbk. maupun PT PP (Persero) Tbk. (PTPP).
Pasalnya, perusahaan kontraktor masih memiliki tantangan yang cukup besar untuk jangka menengah walaupun SWF mampu mendorong pendanaan proyek infrastruktur baru.
Tantangan itu a.l. aliran kas yang mengerucut karena proyek pemerintah biasanya merupakan proyek turnkey, pendapatan yang rendah dalam jangka pendek hingga menengah setelah kontrak baru turun 30 persen - 40 persen pada 2020, serta target dari pendanaan SWF belum final.
“Kami yakin SWF akan membawa cerita baru untuk sektor infrastruktur, khususnya perusahaan jalan tol seperti Jasa Marga sebagai penerima manfaat langsung,” tulis Henry dalam riset yang dipublikasikan lewat Bloomberg, dikutip Selasa (8/12/2020).
Baca Juga
Dalam perkembangan terbaru, Jepang melalui Japan Bank for International Cooperation (JBIC) akan menyuntikkan investasi Rp57 triliun ke dalam SWF.
Nilai tersebut lebih tinggi dibandingkan komitmen dari Amerika Serikat lewat US International Development Finance Corporation yang akan berinvestasi senilai Rp28 triliun ke dalam SWF.
“Kami memperkirakan pendanaan infrastruktur akan menjadi pendanaan tematik pertama [dari SWF] dengan fokus pada aset jalan tol sebelum meluas ke aset pelabuhan dan bandara,” tulis Henry.
Berdasarkan catatan J.P. Morgan Sekuritas Indonesia, pemerintah bakal membungkus sejumlah aset jalan tol ke dalam paket dengan target IRR (internal rate of return) sebesar 12 persen - 15 persen.
Selain AS dan Jepang, Indonesia juga membidik investasi dari pemerintah Abu Dhabi dan Singapura untuk masuk ke SWF.