Bisnis.com, MEDAN - Bursa Efek Indonesia (BEI) Perwakilan Sumatra Utara mencatat jumlah investor saham di provinsi tersebut mencapai hampir 70.000 menjelang akhir 2020.
Per Oktober 2020, jumlah investor saham di Sumatra Utara mencapai 69.706 SID (single investor identification). Jumlah tersebut meningkat 3,8 persen dibandingkan dengan posisi September 2020 sebanyak 66.561 SID.
Sepanjang 2020, BEI Sumatra Utara menargetkan penambahan jumlah investor baru sebanyak 13.500 SID. Di akhir 2019, jumlah investor di provinsi tersebut mencapai 50.023 SID sehingga di akhir tahun nanti diharapkan jumlah meningkat menjadi 63.523 SID. Dengan demikian, pencapain per Oktober 2020 sudah melampaui target tahunan.
Sementara itu, jumlah transaksi pada bulan Oktober mengalami kenaikan sebesar Rp5,5 triliun atau 45,22 persen secara bulanan menjadi Rp17,68 triliun.Jumlah Sub Rekening Efek (SRE) ikut bertambah sejalan pertumbuhan SID.
“SRE bulan Oktober menjadi 90.254 SRE. Pada bulan September sebanyak 86.081,” kata Kepala Perwakilan Bursa Efek Sumatera Utara Muhammad Pintor Nasution, Senin (30/11/2020).
Secara umum, jumlah investor pasar modal Indonesia terus meningkat sepanjang tahun ini. Pun, investor berusia muda mendominasi jumlah yang ada.
Berdasarkan data PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) per 16 Oktober 2020, jumlah Investor Pasar Modal meningkat sebesar 34,78 persen dari 2.484.354 pada akhir 2019 menjadi 3.348.396 investor.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
