Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Beban Meningkat, Pengelola RS Mayapada (SRAJ) Tekor Rp54 Miliar

Emiten rumah sakit milik taipan Dato Sri Tahir PT Sejahteraraya Anugrahjaya Tbk menderita kerugian Rp54 miliar pada periode Januari-September 2020. Kenaikan beban yang lebih tinggi dari pendapatan membuat pengelola RS Mayapada itu menelan kerugian.
RS Mayapada Tangerang./mayapadahospitals
RS Mayapada Tangerang./mayapadahospitals

Bisnis.com, JAKARTA - PT Sejahteraraya Anugrahjaya Tbk, pengelola RS Mayapada milik taipan Dato Sri Tahir mencetak kerugian bersih Rp54 miliar dalam periode sembilan bulan 2020.

Laporan keuangan perseroan menunjukkan, kendati pendapatan masih tumbuh satu digit, emiten bersandi saham SRAJ itu merugi karena kenaikan beban umum dan beban keuangan.

Berdasarkan laporan keuangan SRAJ, dalam periode Januari-September 2020, perseroan meraup pendapatan Rp811,74 miliar, tumbuh 5,47 persen dibandingkan dengan periode Januari-September 2019.

Hampir seluruh segmen pendapatan bertumbuh. Hanya pendapatan poliklinik yang turun hingga periode sembilan bulan yang berakhir September 2020. 

Pos pendapatan paling besar disumbang jasa rawat inap sebesar Rp311,84 miliar, naik 20,3 persen secara tahunan. Adapun pos pendapatan dari laboratorium naik 100 persen menjadi Rp146,29 miliar.

Sejauh ini, jaringan Mayapada Hospital terdiri dari Mayapada Hospital Tangerang, Mayapada Hospital Jakarta Selatan, BMC Mayapada Hospital Bogor, dan Mayapada Hospital Kuningan.

Di sisi lain, SRAJ juga mencatat kenaikan beban umum dan administrasi, bahkan lebih tinggi dari pertumbuhan pendapatan. SRAJ mencetak kenaikan beban umum dan administrasi sebesar 37 persen menjadi Rp287,91 miliar. 

Di samping itu, beban bunga juga melonjak hampir 300 persen menjadi Rp42 miliar. Kenaikan beban bunga terjadi seiring dengan kenaikan kewajiban, terutama pinjaman perbankan.

Akibat kenaikan beban umum dan administrasi serta beban keuangan, SRAJ tekor Rp54,39 miliar.Jumlah kerugian itu membengkak berkali lipat dari posisi September 2019 yang hanya Rp2,41 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper