Bisnis.com, JAKARTA - PT Sentul City Tbk (BKSL) Tbk menderita kerugian lebih dari Rp300 miliar sepanjang sembilan bulan 2020. Emiten bersandi saham BKSL itu merugi akibat penurunan pendapatan dari penjualan lahan.
Berdasarkan laporan keuangan Sentul City yang dirilis Sabtu (28/11/2020), BKSL tersebut mencatatkan rugi yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk senilai Rp325,52 miliar
Catatan tersebut berbanding terbalik dengan laba bersih yang diraup BKSL pada kuartal III/2019 lalu. Kala itu, perusahaan masih mampu mencatkan keuntungan sebesar Rp28,12 miliar
Kinerja keuangan BKSL yang berbalik merugi terjadi seiring dengan penurunan pendapatan perusahaan. Total pendapatan per September 2020 mencapai Rp247,54 miliar, anjlok 54,23 persen dibandingkan dengan posisi September 2019.
Pendapatan BKSL anjlok terutama dari penjualan lahan siap bangun, rumah hunian, ruko, dan apartemen. Dari pos tersebut, 2020, perusahaan mencatat pemasukan sebesar Rp114,51 miliar atau terkontraksi 72,53 persen.
Penurunan pendapatan juga terjadi pada sektor pengelolaan kota menjadi Rp68,62 miliar dari sebelumnya Rp70,87 miliar. Adapun penerimaaan BKSL dari hotel, restoran, taman hiburan dan lain-lain terpantau tumbuh 21,21 persen menjadi Rp64,39 miliar dari Rp53,12 miliar.
Baca Juga
Penurunan tersebut juga berimbas pada rugi usaha yang didapatkan perusahaan. BKSL tercatat mengalami rugi sebesar Rp164,99 miliar pada kuartal III/2020, berbanding terbalik dengan laba usaha sebesar Rp118,70 miliar yang dicetak pada kuartal III/2019.
Dari sisi kewajiban, per akhir September, perusahaan tercatat memiliki liabilitas sebesar Rp8,21 triliun, naik dibandingkan catatan kuartal III/2019 sebesar Rp6,57 triliun Kewajiban ini terdiri dari liabilitas jangka panjang senilai Rp4,77 triliun dan jangka pendek senilai Rp3,44 triliun.
Sementara itu, jumlah kas dan setara kas BKSL pada kuartal III/2020 juga mengalami penurunan menjadi Rp201,37 miliar dari posisi 2019 sebesar Rp211,89 miliar.