Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Waspada! Corona Makin Menggila, IHSG Rawan Koreksi

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan akan mengalami koreksi pada pekan keempat November 2020. Sentimen positif yang mulai memudar membuat investor dipercaya bakal melakukan aksi jual.
Karyawan berada di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Kamis (12/11/2020). Bisnis/Himawan L Nugraha
Karyawan berada di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Kamis (12/11/2020). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA — Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada pekan keempat November diperkirakan akan memasuki fase konsolidasi dengan tren melemah. Virus corona yang makin menggila di beberapa negara menyurutkan optimisme pelaku pasar terhadap perkembangan vaksin Covid-19.

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia, sepanjang pekan lalu indeks komposit mencetak kinerja positif yakni 2,03 persen ditopang reli selama empat hari pertama. Pun, IHSG ditutup terkoreksi 0,40 persen di level 5571.66 pada Jumat (20/11/ 2020).

Direktur PT Anugerah Mega Investama Hans Kwee mengatakan pasar saham mengalami kenaikan akibat optimisme atas progress pembuatan vaksin Covid 19, baik yang tengah dikembangkan oleh dikembangkan Pfizer dan BioNTech maupun Moderna.

Di sisi lain, Hans melihat aliran dana masuk ke pasar saham mulai terus menunjukkan peningkatan. Adapun sektor yang terpantau naik antara lain perbankan, tours and travel, serta komoditas. 

“Selain itu terlihat investor mulai beralih ke saham Asia Tenggara sebagai rotasi global dari sektor bernilai tinggi (value) ke sektor yang bertumbuh (growth),” tutur Hans dalam risetnya, seperti dikutip Bisnis, Minggu (22/11/2020)

Akan tetapi, tambah Hans, sentimen positif tersebut dibayangi oleh lonjakan kasus Covid 19 di beberapa negara, termasuk Amerika Serikat dan sejumlah negara Eropa sehingga mendorong potensi pertumbuhan negatif di kuartal IV/2020.

“Peningkatan langkah penguncian ekonomi dapat mengganggu proses pemulihan ekonomi dan menjadi sentimen negatif bagi pasar saham dunia,” tambahnya.

Dia menilai, meningkatnya kasus Covid 19 di beberapa negara dunia disertai mulai turunnya optimisme vaksin Covid 19 membuat pasar saham diperkirakan akan bergerak konsolidasi dengan tren melemah pekan depan.

“Ditambah masalah stimulus dan pasar keuangan yang naik banyak beberapa pekan terakhir sehingga membuka koreksi sehat IHSG. Support IHSG di level 5,541 sampai 5,462 dan resistance di level 5,628 sampai 5,657,” pungkas Hans.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Rivki Maulana
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper