Bisnis.com,JAKARTA— Investor asing kembali masuk ke pasar modal dalam negeri dengan catatan net buy hingga Rp602,01 miliar sehingga mengerek Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) nyaris 1 persen pada sesi pertama perdagangan Selasa (17/11/2020).
IHSG sudah menguat sejak sesi pembukaan. Indeks bergerak dengan level support 5.515,519 dan resistance 5.559,759.
Laju IHSG di zona hijau tidak terbendung dan berakhir dengan menguat 0,99 persen ke posisi 5.549,182 akhir sesi pertama Selasa (17/11/2020). Sebanyak 250 saham menguat, 171 terkoreksi, dan 167 stagnan.
Investor asing tercatat membukukan beli bersih atau net buy sampai dengan akhir sesi pertama senilai Rp602,01 miliar. PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) atau Telkom menempati posisi teratas net foreign buy dengan Rp359,4 miliar.
Dalam sepekan terakhir, TLKM tengah menjadi incaran investor asing. Tercatat, net buy saham operator telekomunikasi milik negara itu mencapai Rp1 triliun di seluruh papan perdagangan.
Sebaliknya, PT Sarana Menara Nusantara Tbk. (TOWR) dan PT Tower Bersama Infrastructure Tbk. (TBIG) malah menjadi sasaran aksi jual. Catatan net sell keduanya masing-masing Rp204,9 miliar dan Rp85,6 miliar.
Baca Juga
Analis Binaartha Sekuritas Muhammad Nafan Aji Gusta Utama menilai pergerakan IHSG terdongkrak kabar efektifitas vaksin Covid-19 buatan Moderna. Kabar perekonomian Jepang yang meninggalkan resesi menurutnya juga turut menyulut laju indeks.
“Di sisi lain, market mengapresiasi kinerja neraca perdagangan per Oktober 2020 yang semakin surplus,” jelasnya kepada Bisnis, Selasa (17/11/2020).
Nafan menambahkan efek kemenangan Joe Biden dalam pemilihan presiden di Amerika Serikat masih terasa. Selain itu, pelaku pasar menanti pengumuman BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) tengah pekan ini.
Analis Artha Sekuritas Indonesia Dennies Christoper Jordan memprediksi IHSG menguat perdagangan hari ini. Secara teknikal, pola pergerakan masih bergerak dalam tren bullish yang cukup kuat.
“IHSG masih dibayangi banyak sentimen positif dari global terkait vaksin Covid-19,” ujarnya melalui riset harian, Selasa (17/11/2020).
Kendati demikian, Dennies meminta investor mencermati angka kasus Covid-19 di Indonesia. Pasalnya, terjadi kembali kenaikan pesat.