Bisnis.com, JAKARTA -Emiten perkebunan, PT Dharma Satya Nusantara Tbk. mencatat kenaikan peringkat Sustainability Policy Transparency Toolkit (SPOTT) secara signifikan pada tahun ini. Kenaikan peringkat SPOTT mencerminkan komtimen perseroan yang tinggi dalam aspek Environment, Social & Governance (ESG).
Emiten berkode saham DSNG itu berhasil naik peringkat ke posisi 16 dengan skor 75,3 persen pada 2020, dibandingkan dengan peringkat tahun sebelumnya di posisi 46 dengan skor 37,3 persen.
Untuk diketahui, hasil pemeringkatan SPOTT tersebut dirilis pada Selasa 10 November 2020 di London. Peringkat SPOTT ini adalah hasil kajian terhadap penerapan program Lingkungan, Sosial dan Tata Kelola (Environment, Social & Governance atau ESG) di 100 perusahaan global yang bergerak dalam bisnis perkebunan kelapa sawit.
Tahun ini, DSNG juga tercatat sebagai perusahaan kelapa sawit yang melakukan upaya perubahan dengan nilai paling tinggi dalam perhitungan SPOTT 2020, yaitu sebesar 38,7 persen. Dari daftar 16 besar tersebut, DSNG sekaligus merupakan perusahaan perkebunan kelapa sawit publik (terbuka) yang berbasis di Indonesia dengan skor tertinggi.
Berdasarkan penilaian ESG dari SPOTT, DSNG memiliki skor untuk aspek Environmental (indikator yang terkait dengan lingkungan hidup) sebesar 71,8 persen, Social (indikator sosial) sebesar 80,6 persen, dan Governance (indikator tata kelola) sebesar 59 persen
Direktur Utama Dharma Satya Nusantara Andrianto Oetomo mengatakan bahwa kenaikan peringkat ini menggambarkan keseriusan dan komitmen perseroan dalam mengelola ESG yang prakteknya semakin meningkat dalam setahun terakhir.
Baca Juga
Menurut Andrianto, Semua proses produksi baik di segmen usaha kelapa sawit maupun produk kayu harus mengimplementasikan kerangka keberlanjutan sehingga setiap produk dihasilkan melalui praktik bisnis yang baik serta tersertifikasi berdasarkan standar internasional
“Kami bertekad untuk mengintegrasikan ESG dalam segala aspek usaha sebagai cara kami berbisnis,” ujar Andrianto seperti dikutip dari keterangan resmi yang diterima Bisnis, Kamis (12/11/2020).
Tak hanya itu, Andrianto menjelaskan bahwa limbah yang dihasilkan dari proses produksi diupayakan untuk diberdayagunakan agar dapat memberikan manfaat ekonomis maupun manfaat terhadap lingkungan.
Sebelumnya, pada September tahun ini DSNG juga melakukan commissioning Bio-CNG Plant yang merupakan bentuk komitmen perusahaan dalam mengurangi emisi gas rumah kaca sekaligus komitmen dalam mengurangi dampak limbah cair pabrik kelapa sawit dengan mengubahnya menjadi energi terbarukan.
DSNG juga memperoleh fasilitas green loan sebesar US$30 juta dari Stichting and green.fund (&Green), sebuah lembaga investasi yang fokus dalam perlindungan hutan tropis, melalui penerapan kebijakan No Deforestation No Peat No Exploitation (NDPE) strategy.