Bisnis.com, JAKARTA – Kinerja keuangan emiten restoran PT Sarimelati Kencana Tbk. (PZZA) tampaknya tak bisa lepas dari bayang-bayang tingginya beban dan kurang maksimalnya pendapatan di era pandemi seperti saat ini.
Berdasarkan laporan keuangan per September 2020, pengelola restoran Pizza Hut tersebut mencatatkan penurunan penjualan sebesar 9,31 persen secara tahunan menjadi Rp2,66 triliun.
Sebenarnya, beban penjualan perseroan menurun 4,53 persen secara tahunan menjadi Rp1,59 triliun sejalan dengan beban pokok penjualan yang juga berhasil ditekan hingga 3,2 persen secara tahunan menjadi Rp927,85 miliar.
Namun, PZZA belum dapat memaksimalkan pendapatan operasi lainnya yang menurun 23,69 persen menjadi Rp16,2 miliar, diikuti dengan kenaikan beban bunga dan keuangan serta beban operasi lainnya masing-masing menjadi Rp21,82 miliar dan Rp18,07 miliar.
Hal ini membuat perseroan akhirnya menanggung rugi periode berjalan sebesar Rp8,63 miliar hingga 9 bulan pertama tahun 2020.
Penjualan di wilayah Jakarta masih berkontribusi besar terhadap pendapatan perseroan yakni sebesar 39,44 persen, diikuti kawasan Jawa dan Bali sekitar 30,55 persen, dan Sumatera sebesar 14,89 persen dari total omzet pada periode tersebut.
Baca Juga
Di sisi lain, liabilitas perseroan meningkat 32,21 persen menjadi Rp1,02 triliun, diikuti dengan penurunan ekuitas 8,02 persen menjadi Rp1,23 triliun, jika dibandingkan dengan akhir tahun lalu.
Hal ini membuat aset perseroan naik 6,66 persen dibandingkan dengan perolehan akhir tahun 2019 lalu menjadi Rp2,25 triliun.
Terakhir, Sarimelati Kencana mencatatkan penurunan kas dan setara kas 45,57 persen secara tahunan menjadi Rp43,55 miliar.