Bisnis.com, JAKARTA — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat pada Kamis (5/11/2020) seiring dengan proyeksi perbaikan pertumbuhan ekonomi dan sentimen Pilpres AS.
Berdasarkan data Bloomberg, hingga penutupan pukul 15.00 WIB, IHSG menguat 3,04 persen ke level 5.260,33. Tercatat, sebanyak 320 saham menguat, 140 terkoreksi, dan 150 stagnan.
Investor asing mencatatkan net buy Rp693,87 miliar. Kapitalisasi pasar pun melejit hingga Rp6.132,76 triliun.
Saham PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) jadi incaran utama dengan net buy Rp493,9 miliar, selanjutnya PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) dengan net buy Rp262,9 miliar.
Analis Binaartha Sekuritas Muhammad Nafan Aji Gusta Utama menilai ada beberapa faktor yang mendorong asing masuk ke pasar modal dalam negeri. Salah satunya pemilu presiden Amerika Serikat (AS) yang berlangsung dengan demokratis.
“Pasar juga mengapresiasi terjadinya pemulihan ekonomi di Indonesia,” ujarnya kepada Bisnis, Kamis (5/11/2020).
Baca Juga
Nafan mengatakan pasar juga menanti hasil rapat Federal Reserve. Keputusan tingkat suku bunga acuan akan menjadi perhatian.
Sementara itu, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat produk domestik bruto (PDB) RI pada kuartal III/2020 minus hingga 3,49 persen secara tahunan.
Secara kuartalan, ekonomi tumbuh positif 5,05 persen (quarter to quarter/qtq) dan secara kumulatif terkontraksi 2,03 persen.
Kepala BPS Suhariyanto mengatakan, ekonomi Indonesia berdasarkan PDB triwulan II atas dasar harga berlaku Rp 3.894 triliun. Sementara itu, berdasarkan harga dasar konstan dengan tahun dasar 2010 adalah Rp 2.720,6 triliun.
"Yang pertama secara kuartalan, PDB Indonesia menunjukkan pertumbuhan positif dan cukup tinggi. Artinya terjadi perbaikan ekonomi yang siginifkan untuk melangkah ke triwulan IV," kata Suhariyanto dalam konferensi video, Kamis (5/11/2020).
Dari Pilpres AS, pejabat pemerintahan Nevada tidak akan merilis hasil perhitungan tidak resmi apa pun, termasuk dari daerah perkotaan utamanya sampai kira-kira tengah hari atau setelah waktu New York pada hari Kamis.
Keputusan ini meninggalkan ketidakpastian terhadap kemenangan Joe Biden, meningat calon Presiden dari Partai demokrat tersebut hanya membutuhkan 6 suara untuk meraih 270 suara elektoral dan memenangkan Pilpres AS.