Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jelang Akhir Tahun, Laba Adhi Karya (ADHI) Turun 95 Persen

Adhi Karya (ADHI) mencatat penurunan laba bersih hingga 95 persen per September 2020. Selain pendapatan menurun, kontribusi perusahaan patungan dan entitas asosiasi mengalami penurunan drastis sehingga ikut menekan laba.
Pekerja beraktivitas di proyek yang dikerjakan PT Adhi Karya./JIBI-Nurul Hidayat
Pekerja beraktivitas di proyek yang dikerjakan PT Adhi Karya./JIBI-Nurul Hidayat

Bisnis.com, JAKARTA - Emiten kontraktor PT Adhi Karya (Persero) Tbk. mencatatkan penurunan pendapatan sebesar 5,41 persen menjadi Rp8,45 triliun pada akhir kuartal III/2020.

Penurunan pendapatan yang diikuti dengan depresiasi laba ventura bersama dan rugi entitas asosiasi membuat laba Adhi Karya anjlok.

Berdasarkan publikasi laporan keuangan Adhi Karya, per 30 September 2020 perseroan kinerja pendapatan Adhi Karya cukup beragam kendati secara nominal turun. Pendapatan dari konstruksi yang menjadi kontributor utama turun 10,70 persen menjadi Rp6,34 triliun.

Sementara itu, pendapatan dari segmen EPC (rekayasa, pengadaan, dan konstruksi) dan properti naik sekitar 6 persen masing-masing menjadi Rp372,57 miliar dan Rp1,10 triliun. Adapun pendapatan investasi infrastruktur melesat 42,71 persen menjadi Rp635,61 miliar.

Di sisi lain, laba emiten bersandi saham ADHI itu anjlok  95,62 persen yoy menjadi Rp15,38 miliar per akhir September 2020. Jumlah ini berkurang drastis mengingat di akhir September 2019, Adhi Karya mencetak laba Rp351,22 miliar.

Adapun, beban pokok pendapatan ADHI terpantau berkurang 3,15 persen yoy menjadi Rp7,31 triliun dari sebelumnya Rp7,55 triliun.

Laba Adhi Karya anjlok disebabkan beberapa faktor. Per September 2020, bagian laba ventura bersama milik perseroan tergerus 61,12 persen yoy menjadi Rp82,16 miliar dari posisi September 2019  Rp211,32 miliar.

Adapun, ventura bersama merupakan pengendalian bisnis perseroan secara bersama-sama pada perusahaan patungan. Selanjutnya tekanan laba juga datang dari bagian rugi entitas asosiasi senilai Rp103,15 miliar yang mana pada periode Januari - September 2010 tercatat nihil.

Entitas asosiasi merupakan seluruh entitas Grup Adhi Karya di mana perseroan memiliki pengaruh namun bukan sebagai pengendali.

Menjelang akhir sesi pertama perdagangan hari ini, saham ADHI terpantau stagnan di level 585. Dalam sebulan terakhir, saham ADHI naik 16 persen. Adapun sejak awal tahun masih terkoreksi 50,21 persen.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dwi Nicken Tari
Editor : Rivki Maulana
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper